Kata Febri 8/10
Drama korea bergenre thriller psikologis ini menawarkan narasi yang terstruktur rapi, dengan setiap episode menghadirkan petunjuk baru yang membuat terus menebak. Plot twist di episode terakhir, terutama pengungkapan identitas pembunuh, sangat mengejutkan dan terasa memuaskan. Alur maju-mundur antara masa lalu dan masa kini memperkaya cerita tanpa membingungkan. Drama ini tidak hanya tentang menangkap pembunuh, tetapi juga menyelami trauma, rasa bersalah, dan moralitas karakter.
Visual sinematik drakor ini adalah salah satu kekuatan utamanya. Pencahayaan gelap, komposisi frame yang estetis, dan pemilihan warna dingin menciptakan suasana mencekam yang selaras dengan tema thriller. Setiap detail, seperti potongan puzzle atau lokasi TKP, dirancang dengan simbolisme yang mendukung narasi. Untuk scoringnya juga keren, dapat membuat ikut merasa tegang.
Meski ending utama memuaskan dengan pengungkapan pelaku, adegan penutup yang menunjukkan potongan puzzle baru meninggalkan kesan menggantung. Bagi sebagian penonton, ini menarik karena membuka kemungkinan season kedua, tetapi bagi saya terasa kurang tuntas dan mengada-ada hanya demi cuan biar bisa lanjut ke musim berikutnya.
Sinopsis :
Yoon Yi Na, seorang profiler kriminal berbakat yang trauma akibat pembunuhan brutal pamannya sepuluh tahun lalu, di mana ia menjadi saksi sekaligus tersangka. Kini, ia bekerja di Kepolisian Metropolitan Seoul dan terpaksa berkolaborasi dengan detektif Kim Han Saem, yang masih mencurigainya sebagai pelaku. Ketika serangkaian pembunuhan baru muncul dengan potongan puzzle serupa, Yi Na dan Han Saem harus mengesampingkan ketegangan pribadi untuk mengungkap kebenaran di balik misteri yang menghubungkan masa lalu dan kini.
