Review : Sosok Ketiga (2023)

Oleh Febrian Issana

Kata Febri 6/10
Bukan rahasia lagi kalau kehadiran istri muda atau orang ketiga dalam rumah tangga, selalu memicu perselisihan. Terlebih lagi yang menjadi pokok permasalahan utama adalah kurangnya perhatian suami terhadap semua istrinya.
Berharap adanya plot twis karena cerita yang sangat mudah ketebak dan berakhir kecewa.
Salah satu daya tarik utama Sosok Ketiga adalah pendekatannya terhadap tema poligami, yang jarang dieksplorasi dalam film horor Indonesia. Film ini tidak hanya menyajikan teror gaib, tetapi juga menggali konflik emosional yang dalam, seperti kecemburuan, pengkhianatan, dan dilema moral dalam hubungan poligami. Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata, yang menambah kesan autentik pada narasinya.

Mengangkat isu sosial yang relevan, seperti dinamika rumah tangga dalam poligami dan dampak emosional dari kehadiran “orang ketiga”. Dengan menyisipkan elemen budaya Jawa seperti mitoni dan praktik ilmu hitam, film ini terasa dekat dengan realitas masyarakat Indonesia, terutama di daerah pedesaan.
Banyaknya plot hole dan akting yang kurang menambah kekecewaan film ini.
Dalam konteks rumah tangga, Sosok Ketiga menunjukan bahwa menjaga keikhlasan memang sulit dijaga terutama ketika berbicara tentang masalah hati. Kehadiran orang ketiga seringkali merusak keseimbangan emosi dalam hubungan, bahkan bagi mereka yang berusaha untuk menerima situasi tersebut dengan baik. Lebih baik threesome saja.

Sinopsis :
Mengisahkan kehidupan rumah tangga Anton, yang menikahi dua sahabat kuliah, Nuri dan Yuni. Nuri, istri pertama, mengalami keguguran berulang dan akhirnya merestui Anton untuk menikahi Yuni, sahabatnya, dengan syarat Anton harus berlaku adil. Awalnya, Yuni menjalani kehidupan bahagia sebagai istri kedua, terutama saat ia hamil tujuh bulan dan menggelar acara mitoni (tradisi Jawa untuk kehamilan tujuh bulan). Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi mimpi buruk ketika Yuni mulai mengalami gangguan gaib, seperti rasa sakit misterius di perutnya, santet paku, hingga pengalaman melayang saat tidur. Konflik semakin memanas ketika kecemburuan dan ketegangan antara Nuri dan Yuni mencuat, diperparah oleh teror supernatural yang mengancam keselamatan Yuni dan calon bayinya. Siapa sebenarnya “sosok ketiga” yang menghantui mereka?

Anda mungkin juga menyukai

Tinggalkan Komentar

POWERED BY

Kata mereka Media interaktif citizen journalism

sebagai cover bothside dalam perubahan

ekonomi politik bisnis lebih baik bersama

komunitas.

Community :

Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda, menampilkan konten yang relevan, serta menganalisis lalu lintas situs. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie sesuai dengan kebijakan privasi kami. Accept Read More