Review : I See You (2019)

Kata Febri 8/10

Salah satu aspek paling menonjol dari film ini adalah struktur ceritanya yang tidak linear dan penuh kejutan. Film ini dibagi menjadi dua bagian utama yang secara cerdik memainkan persepsi penonton. Babak pertama memperkenalkan misteri yang tampak standar, namun babak kedua mengubah sudut pandang dan mengungkap lapisan-lapisan cerita yang membuat mempertanyakan semua yang telah dilihat sebelumnya. Pendekatan ini mirip dengan teknik yang digunakan dalam film seperti Memento atau Barbarian, di mana perubahan perspektif menjadi kunci untuk memahami cerita secara keseluruhan.

Setiap detail dalam film ini dirancang dengan sengaja untuk menyesatkan, namun tidak dengan cara yang manipulatif. Sebaliknya, ketika potongan puzzle mulai terungkap, penonton akan merasa kagum dengan betapa cerdiknya cerita ini disusun.

Meskipun pada permukaannya adalah thriller, film ini juga menyentuh tema-tema seperti disfungsi keluarga, rasa bersalah, dan konsekuensi dari tindakan masa lalu. Konflik internal keluarga Harper, yang diperparah oleh perselingkuhan Jackie, menjadi latar emosional yang kuat untuk cerita misteri yang berkembang. Film ini juga mempermainkan ekspektasi tentang siapa yang menjadi “penutur” cerita, membuat kita mempertanyakan moralitas dan motivasi setiap karakter.

Tanpa mengungkap detail, film ini menawarkan serangkaian plot twist yang benar-benar tak terduga, sulit diprediksi, bahkan bagi saya yang sudah terbiasa dengan genre thriller. Twist-twist ini bukan hanya sekadar kejutan demi kejutan, tetapi juga memperdalam tema-tema seperti trauma, balas dendam, dan rahasia keluarga.

Jika Anda penggemar film seperti Gone Girl, The Gift, atau Barbarian, I See You akan menjadi tambahan yang sempurna untuk daftar tontonan Anda. Tonton tanpa mengetahui terlalu banyak tentang plotnya, dan biarkan film ini mengejutkan dengan caranya sendiri.

 

Sinopsis :

Keluarga Harper yang sedang berjuang menghadapi keretakan internal akibat perselingkuhan Jackie Harper (Helen Hunt). Greg Harper (Jon Tenney), seorang detektif, tengah menyelidiki kasus hilangnya seorang anak laki-laki yang mirip dengan kasus lama yang pernah ia tangani. Sementara itu, di rumah mereka, kejadian-kejadian aneh mulai terjadi: benda-benda hilang, suara-suara misterius terdengar, dan suasana mencekam menyelimuti.

 

 

 

 

Berita terkait

Review : Frankenstein (2025)

Film Camp Sineas Jatim 2025, “Next Level Storytelling” yang Menyalakan Semangat Baru Perfilman Jawa Timur

Review : Guillermo del Toro’s Cabinet of Curiosities (2022)

Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda, menampilkan konten yang relevan, serta menganalisis lalu lintas situs. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie sesuai dengan kebijakan privasi kami. Read More