Review : The Toxic Avenger (2025)

Kata Febri 7/10
Film yang wajib tonton buat penggemar gorefest seperti Deadpool bertemu The Boys, tapi dengan semangat punk rock brutal. Remake dari film kultus tahun 1984 karya Troma Entertainment ini disutradarai oleh Macon Blair, berhasil menyuntikkan darah segar ke dalam formula gore-comedy klasik. Ini bukan sekadar cerita mutan vs. korporasi, ada lapisan emosional tentang keluarga, ketidakadilan medis, dan bagaimana pahlawan lahir dari lumpur masyarakat. Plotnya mengalir cepat, penuh twist konyol seperti perampokan setengah hati dan mop bercahaya hijau, tapi tetap setia pada akarnya: balas dendam yang brutal terhadap para penjahat berjas rapi.
Plotnya sederhana, seorang pengusaha pabrik buang limbah sembarangan, bikin banyak orang sakit, sementara mereka tetap dapat untung besar. Simpel, tapi ngena banget, apalagi di era sekarang di mana isu lingkungan dan keserakahan korporat makin relevan.
Secara visual, The Toxic Avenger adalah pesta gore praktis yang membanggakan ,CGI-nya minimalis, efek praktikalnya nyata, dan kostumnya dibuat manual, bikin nostalgia sama era film yang masih berani tampil apa adanya tanpa sensor. Darah muncrat, potongan kepala, sampai adegan absurd lainnya, semua tersaji tanpa kompromi. Soundtracknya campuran punk rock dan “monster-core” rap metal yang menggelegar.
Peter Dinklage tampil berani sebagai monster yang masih punya sisi manusiawi. Kevin Bacon sukses jadi Bob Garbinger, pengusaha jahat yang licik banget. Dan Elijah Wood muncul sebagai adiknya dengan tampilan yang bikin shock tapi juga bikin simpati. Julia Davis sebagai asisten Kissy menambahkan sentuhan komedi Inggris yang gila, dan kameo dari aktor seperti Jonny Coyne membuat film ini terasa seperti reuni pesta Halloween yang salah alamat. Semua aktor seolah paham tugas mereka yaitu mainkan serius yang konyol, dan hasilnya adalah assemble yang solid, meski kadang terasa terlalu penuh sesak.

Sinopsis :
Winston Gooze (Peter Dinklage), seorang janitor miskin yang sakit parah dan terlilit utang medis, bekerja untuk perusahaan farmasi korup BTH. Setelah kecelakaan toksik mengerikan, ia bermutasi menjadi The Toxic Avenger, monster hijau berotot yang memburu para penjahat korporat dengan kekerasan brutal. Didukung anak tirinya Wade (Jacob Tremblay) dan whistleblower J.J. (Taylour Paige), Toxie melawan CEO licik Bob Garbinger (Kevin Bacon) dalam misi balas dendam berlumur darah, tawa gila, dan kritik pedas terhadap sistem kesehatan yang rusak.

 

 

Berita terkait

Review : Frankenstein (2025)

Film Camp Sineas Jatim 2025, “Next Level Storytelling” yang Menyalakan Semangat Baru Perfilman Jawa Timur

Review : Guillermo del Toro’s Cabinet of Curiosities (2022)

Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda, menampilkan konten yang relevan, serta menganalisis lalu lintas situs. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie sesuai dengan kebijakan privasi kami. Read More