Kata Febri 7/10
Disutradarai dan ditulis oleh maestro horor/gothic modern, Guillermo del Toro. Film ini adalah adaptasi dari novel klasik Frankenstein; or, The Modern Prometheus (1818) karya Mary Shelley.
Alur film dibuka dengan adegan dramatis,Victor ditemukan sekarat di Kutub Utara, diburu makhluk hasil kreasinya dan ini menjadi pintu masuk ke cerita utama melalui kilas balik. Cerita berpusat pada obsesi Victor untuk menaklukkan kematian dan menciptakan kehidupan dengan eksperimennya yang memicu tragedi. Tapi, film ini tak sekadar menonjolkan sains atau horor melainkan menggali konflik batin, rasa bersalah, dan kehilangan.
Uniknya, sudut pandang bergeser antara Victor dan “makhluk” ciptaannya. Diajak untukmemahami bahwa makhluk itu bukan sekadar monster menakutkan tetapi sosok yang mencari arti hidup dan penerimaan, sekaligus menanggung penderitaan akibat penolakan dari penciptanya dan dunia.
Versi ini berhasil membuat kisah klasik terasa relevan dan emosional. “Monster”-nya tidak sekadar menyeramkan justru membuat bersimpati, memahami penderitaan, kesepian, dan keinginan untuk dicintai atau diterima.
Dengan ini, film membuka pertanyaan dasar apa arti menjadi manusia? Siapa sebenarnya “monster”? Siapa yang pantas disebut manusiawi, pencipta atau ciptaan?
Sinopsis :
Victor Frankenstein, seorang ilmuwan yang berduka dan terobsesi menaklukkan kematian, menciptakan makhluk hidup dari potongan tubuh manusia. Namun ciptaannya sang Creature bukan sekadar monster mengerikan, melainkan makhluk yang menyimpan rasa, kesedihan, dan pencarian identitas serta penerimaan. Konflik muncul ketika pencipta menolak hasil kreasinya, memaksa sang Creature menghadapi penolakan dunia.