Kata Febri 7/10
The Invitation adalah salah satu film thriller psikologis yang paling pelan membangun ketegangannya—tetapi justru di situlah kekuatannya. Film ini tidak mengandalkan jumpscare, melainkan atmosfer yang mencekik, dialog yang terasa “tidak beres”, dan karakter-karakter yang menyimpan terlalu banyak rahasia.
Film ini sangat efektif menciptakan slow-burn tension. Dari awal hingga pertengahan, penonton dibiarkan bertanya-tanya: “Apakah Will hanya paranoid… ataukah sesuatu yang mengerikan benar-benar terjadi?”. Ambiguitas ini membuat The Invitation terasa seperti teka-teki psikologis.
Tanpa menampilkan darah atau kekerasan berlebihan, film ini membangun kengerian lewat konsep sekte yang menawarkan “kedamaian” lewat cara-cara ekstrem. Cara kelompok itu merasionalisasi penderitaan manusia terasa menakutkan karena realistis dan itulah letak kekuatan horor psikologisnya. Di babak terakhir, semua misteri yang dibangun perlahan akhirnya meledak dalam sebuah klimaks intens dan mengejutkan.Perpaduan realitas dan paranoia terjawab dalam cara yang sangat efektif, membuat akhir film terasa panjang dalam ingatan.
Konsep sederhananya sudah dijelaskan di opening film ketika Will (Logan Marshall-Green) secara tidak sengaja menabrak seekor coyote, lalu terpaksa membunuh hewan tersebut. Tapi benarkah tindakan itu mengakhiri penderitaan? Coba terapkan kondisi serupa pada kehidupan sehari-hari, tatkala kita menderita, merasakan sakit luar biasa (fisik maupun psikis). Apakah cara di atas sungguh pilihan bijak atau sekedar denial karena merasa lelah kemudian ingin lari dari permasalahan?
Sinopsis :
Will (Logan Marshall-Green) dan pacarnya menghadiri sebuah jamuan makan malam di rumah mantan istrinya, Eden. Pertemuan itu seharusnya menjadi reuni hangat, namun sejak awal Will merasakan ada yang janggal dan berbahaya dalam suasana pertemuan tersebut—mulai dari tamu yang asing, perilaku Eden yang berubah drastis, hingga ritual aneh yang mereka sebut sebagai “undangan”.
Semakin malam, semakin jelas bahwa ada sesuatu yang salah… dan Will mungkin satu-satunya orang yang melihat ancaman itu.