
Kata Febri : 7/10
Bukan film thriller biasa, film ini mengangkat isu perundungan, pelecehan, dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Film ini sempat viral di medsks karena menyuguhkan kisah yang tak kalah seru dari Maharaja. Meski saling disandingkan, kedua film ini mengusung premis yang sangat berbeda. Menyajikan plot twist bertubi namun masih bisa di prediksi.
Secara artistik, film ini mencoba menyampaikan simbolisme yang mendalam mengenai trauma, dendam, dan siklus kekerasan. Dengan visual yang gelap dan atmosfer yang mencekam, film ini berusaha memberikan pesan tersembunyi di balik jalan ceritanya yang penuh teka-teki.
Yang menarik dari film ini adalah elemen genre slasher yang diselipkan di dalamnya. Kemunculan sosok pembunuh misterius yang mengenakan jas hujan hitam dan bersenjatakan kapak membawa film ini ke arah yang berbeda mirip film slasher hollywood sehingga memberikan sensasi menegangkan dan membangkitkan unsur thriller. Tapi sekali lagi masih mudah ketebak siapa pelakunya.
Sinopsis :
Tong (Wang Sheng Di), siswi yang tuna wicara dari sekolah khusus cewek di Jing Hua Girls’ High School, yang jadi korban bullying. Ibu Tong, Li Han (Janine Chang Ning), kebetulan kerja di sekolah itu sebagai petugas kebersihan yang berusaha membantunya lepas dari perundungan. Namun anehnya, tidak ada saksi yang berani lapor, begitu juga dengan Li Han sendiri. Apalagi, pemimpin geng yang mem-bully Tong adalah Angie, anak kepala sekolah.