
Kata Febri : 7/10
Di balik judulnya yang terdengar money oriented namun film ini bicara tentang hubungan dalam keluarga besar; antara anak dengan orangtua, lalu antara cucu dan nenek. Bagaimana masing-masing menunjukkan cintanya, siapa yang sering mengunjungi, ataupun yang pulang, karena memang kangen atau ada maunya.
Meski film ini tentang keluarga thailand namun situasinya masih relate dengan kehidupan modern saat ini, khusunya tentang konfiliknya yakni Harta Warisan.
Explorasi rasa kesepian yang melanda Nenek yang mungkin hanya dikunjungi satu tahun sekali, dimana ada kerinduan dan dilema nenek terkait hal itu, bahwa mereka antara senang dan sedih tidak dikunjungi atau tidak dikabari, karena dari pengalaman mereka paham bahwa biasanya justru ketika anak pulang dan mengabarkan itu berarti si anak lagi punya masalah.
Cukup bagus akting dari Usha Seamkhum yang di usia senjanya baru melakoni debut di film ini mampu membuat tenggelam di setiap tatapannya yang menyimpan setumpuk misteri mengenai isi hati Amah, proses dari nenek yang tegar dan judes namun akhirnya harus tumbang di saat penyakitnya mulai menggorogotinya.
Film ini memiliki alur yang lambat dan sangat sederhana. Hal tersebut tentu saja dimaksudkan untuk membuat terhanyut ke dalam cerita. Meski bukan antagonis ugal-ugalan, beberapa karakter dalam film ini juga akan memancing kekesalan, karena relate dalam kehidupan saat ini. Kendati demikian, pada akhirnya ada sebuah makna mendalam yang tersirat dari film ini yang mengingatkan kembali betapa berartinya waktu bersama keluarga. Kadang orang lebih memilih untuk terbang bermil jauhnya untuk menghadiri pemakaman daripada menyempatkan waktu bersama untuk menciptakan moment yang bahagia.
Sinopsis :
Sosok pria muda bernama M. Ia memilih untuk meninggalkan pekerjaan nganggurnya demi merawat sang nenek atau Amah, yang terkena kanker. Namun, niat M untuk merawat Amah bukanlah karena kasih sayang. Melainkan untuk mengincar warisan Amah.
Didorong oleh keinginan untuk mendapatkan warisan jutaan dolar, M pun mengesampingkan mimpinya sebagai seorang game caster. Ia pun pulang ke rumah sang nenek yang sakit parah untuk merawatnya. Namun untuk memenangkan hati Amah bukanlah hal yang mudah. Amah merupakan wanita tangguh yang sulit untuk ditaklukkan. Ia banyak menuntut dan sangat sulit untuk dipuaskan. Masalah lain datang, ketika diketahui ternyata M bukan satu-satunya yang mengincar warisan Amah. M pun mendapati dirinya terlibat dalam kompetisi yang pelik.