Kata Febri : 6/10
Alur ceritanya terbilang sederhana. Namun ternyata tidak hanya meyuguhkan cerita horor belaka. Hantu dalam film ini cukup hebat berkelahi. Sehingga dalam melawannya pun tidak cukup memanggil ustazd untuk dibacai doa-doa. Aksi silat ditunjukkan untuk melawan wewe gombel ini. Aksi pertarungannya pun ciamik, tentu saka karena ada Uwais Team untuk turut terlibat menghadirkan adegan laga yang maksimal.
Memadukan unsur horor yang menegangkan dengan adegan aksi laga yang seru. Perpaduan ini memberikan pengalaman menonton yang lebih menghibur.
Film Marni: The Story of Wewe Gombel tidak hanya menghadirkan teror dan ketegangan, akan tetapi juga mengandung pesan moral tentang pentingnya keadilan, kasih sayang, dan kekuatan untuk melawan penindasan.
Film dengan tema wewe gombel bukanlah yang pertama, sebelumnya juga pernah diangkat oleh Joko Anwar dalam serial antalogi Folklore season 1 dengan judul A Mother’s Love (2018) dan menurut saya untuk cerita dan keunikannya masih bagus yang garapannya Joko Anwar.
Kekurangan film ini adalah sebagai sebuah film horor, durasinya yang mencapai 2 jam bisa dibilang sangat lama. Hal ini mengakibatkan banyak hal repetitif yang dirasa tidak perlu dilakukan, agar film ini bisa fokus kepada plot utamanya dan tidak malah melebar kemana-mana dan film ini juga akan berlanjut dengan sekuel. Hal ini terlihat saat Anisa masih berusaha untuk terus mencari Aan yang diyakininya masih hidup, dan Poppy yang ternyata bisa melihat masa lalu Irma. Hal ini mengisyaratkan kalau Irma sebenarnya mengetahui di mana tempat Marni bersembunyi selama ini.
Sinopsis :
Anisa (Amanda Rigby) bersama ibunya Rahayu (Hannah Al Rashid) dan adiknya Aan (Athar Barakbah), pindah ke sebuah desa terpencil dengan legenda wewe gombel yang menyeramkan. Mereka tinggal di sebuah rumah tua milik Pak Lurah (Mathias Muchus). Rahayu yang baru saja bercerai dari suaminya, terpaksa membawa Aan yang masih kecil karena mantan suaminya tidak mau mengurusnya. Namun, rumah itu menyimpan rahasia masa lalu yang kelam. Di setiap pintunya digantung jimat pelindung yang sayangnya dibuang dan dibakar oleh Rahayu.