Kata Febri : 7/10
Untuk ceritanya bukan hal yang baru karena sebelumnya Dodit pernah menceritakannya di Podcast Do You See What I See, namun sepertinya di film ini ketambahan 2 tokoh pendukung untuk menangangkat sisi komedinya dan mampu tersampaikan dengan baik berkat penghantaran mumpuni Fajar Nugra dan Sadana Agung Sulistya yang memerankan Kasno dan Sugeng selaku dua anak buah bapak.
Untuk horornya bukan sesuatu yang bakal membuat ketakutan, pun berbeda dengan kekhasannya selama ini, Bobby Prasetyo selaku sutradara tidak menghadirkan jumpscare yang menggedor-gedor jantung. Mungkin itu suatu kesengajaan, supaya Rumah Dinas Bapak tersaji lebih ringan mengingat filmnya merupakan horor komedi.
Visual dalam film ini juga dibuat seolah penuh nuansa mencekam sejak awal hingga akhir. Mulai dari latar tempat di pedesaan yang jarang ada orang hingga perwarnaan adegan yang dibuat lebih gelap sehingga suasananya hampir selalu terasa mencekam, walau di momen komedi sekalipun. Scoring mengiringi tiap adegannya juga bisa dibilang selalu penuh dengan musik mendebarkan dengan nuansa mencekam.
Intinya film ini cukup menghibur dan ada beberapa adegan yang bikin ngakak lepas.
Sinopsis :
mengisahkan masa kecil Dodit Mulyanto yang terpaksa pindah ke rumah dinas ayahnya di wilayah Blitar karena urusan pekerjaan. Namun, ternyata rumah yang keluarganya tempati adalah bekas penjara zaman penjajahan dan banyak korban yang tewas mengerikan di sana. Hal ini kemudian membuat Dodit dan keluarganya kerap diganggu oleh makhluk halus sewaktu tinggal di sana.