Review : Terrifier 3 (2024)
Kata Febri : 7/10
Film wajib bagi penggemar horor slasher yang mendambakan pengalaman sinematik tanpa kompromi untuk memuaskan akan dahaga film Gore. Meski memiliki kelemahan pada narasi, banyaknya plot hole dan tempo yang lambat, film ini tetap sukses menyajikan kekacauan berdarah dengan penuh kreativitas. Film ini cocok sebagai tontonan bagi yang menikmati slasher tanpa sensor dan siap menghadapi kekerasan tanpa henti. Lupakan ceritanya intinya adalah Brutal !!!
Film sepertinya benar-benar mengeksplor sisi jahat Art the Clown dan kemudian mengontraskannya dengan kesucian natal. Yups, film ini mengangkat tema Natal dan sangat cocok di tonton di malam Natal bersama keluarga. (Hahaha just kidding:)
Dari segi visual, ‘Terrifier 3’ tampil berbeda dan memukau dengan produksi desain bertema Natal. Mulai dari organ tubuh yang dijadikan dekorasi pohon Natal hingga adegan pembuka yang penuh kontroversi serta pembunuhan brutal di dalam mall pada saat berfoto bersama Santa, film ini benar-benar memanfaatkan tema musim dingin Natal dengan maksimal. Efek praktikal tetap menjadi kekuatan utama film ini, membuat setiap adegan pembunuhan terasa nyata dan disturbing.
Fyi. Saat tayang perdana di Inggris, sekuel itu bahkan berdampak ke psikologi banyak orang. Diberitakan Variety, 11 orang di premiere itu walk out dari bioskop, dengan sembilan orang di antaranya langsung keluar saat adegan awal. Bahkan, ada juga orang yang dilaporkan muntah setelah menyaksikan film tersebut
Sinopsis :
Sienna dibebaskan dari pusat kesehatan mental untuk tinggal dengan bibinya, Jess, dan keluarganya. Meskipun dia berusaha melanjutkan hidup, Sienna masih dibayangi rasa bersalah karena merasa bertanggung jawab atas kematian sahabatnya, Brooke. Meski demikian, Sienna berjuang untuk menjalin kembali hubungan dengan adiknya, Jonathan. Mereka berusaha move on dari masa lalu mereka yang kelam.
Di sisi lain, ketika Art The Clown dan Victoria terbangun dari tidur panjangnya, mereka kembali melanjutkan serangan brutalnya. Art membunuh teman-teman Jonathan di kampus dan menyamar sebagai Santa Claus untuk menyerang di mall menjelang Natal.