KATA MEREKA: SURABAYA, Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak dan Polrestabes Surabaya berhasil membongkar praktik penyebaran konten pornografi dan transaksi seks sesama jenis melalui grup-grup media sosial di Surabaya. Pengungkapan ini melibatkan penangkapan admin grup Facebook dan WhatsApp yang menjadi wadah bagi aktivitas ilegal tersebut.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Perak berhasil mengamankan seorang admin grup Facebook khusus gay Surabaya. Penangkapan ini merupakan respons atas laporan masyarakat terkait maraknya aktivitas yang meresahkan di grup tersebut. Polisi masih mendalami sejauh mana peran admin ini dalam memfasilitasi pertemuan dan transaksi ilegal.
Sementara itu, dari pengembangan kasus terpisah, jajaran kepolisian di Surabaya juga berhasil membongkar grup WhatsApp gay. Salah satu tersangka yang ditangkap dalam kasus ini mengungkapkan motif mengejutkan di balik partisipasinya dalam grup tersebut: kesepian. Ia mengaku bergabung dengan grup tersebut untuk mencari teman dan mengurangi rasa sepi yang dialaminya.
Pihak kepolisian menekankan bahwa motif kesepian ini, meskipun merupakan faktor psikologis, tidak membenarkan partisipasi dalam aktivitas ilegal yang melanggar hukum, terutama terkait penyebaran konten pornografi dan prostitusi. Petugas terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi anggota lain yang terlibat serta menelusuri jaringan yang lebih luas.
Kasus ini menjadi peringatan akan bahaya penyalahgunaan platform media sosial untuk aktivitas terlarang. Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan atau melanggar hukum. Penyelidikan masih terus berlangsung, dan pihak kepolisian berjanji akan menindak tegas semua pihak yang terlibat dalam jaringan ini.
