KATAMEREKA: SURABAYA, Suara klakson truk yang biasanya ramai di jalanan kini digantikan gemuruh protes. Ribuan sopir truk di Jawa Timur yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) sedang mogok kerja.
Mereka menentang keras kebijakan Zero Over Dimension Over Load (ODOL) yang mulai berlaku penuh tahun 2025 ini. Aksi ini bukan yang pertama, lho, para sopir sudah berteriak sejak 2022 lalu.
Supriyono, Koordinator II GSJT, mengungkapkan kegundahan hati para sopir. “Kami ini sebenarnya ogah bawa muatan yang overload,” curhatnya pada awak media. Masalahnya, mereka terpaksa melakukannya karena tuntutan industri.

Bayangkan, truk dengan kapasitas normal malah gigit jari, enggak dapat muatan karena pasar maunya yang “gede dan panjang.” Bahkan, barang ringan macam keripik saja bisa setinggi gunung kalau dimuat.
Yang bikin para sopir makin gregetan, proyek-proyek pemerintah sendiri masih banyak yang “nakal,” alias pakai kendaraan yang enggak sesuai aturan ODOL. “Kami sudah bertahun-tahun melihat ini, dan secara tidak langsung pemerintah juga melegalkan keadaan itu,” ujar Supriyono.