KATA MEREKA: SURABAYA – Sebuah insiden kecil justru menjadi bukti profesionalisme dan kekuatan mental para Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Kota Surabaya dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Balai Kota Surabaya, Kamis (17/8/2023). Saat prosesi pengibaran bendera berlangsung, bendera Merah Putih sempat terbentang dalam posisi terbalik, putih di atas dan merah di bawah.
Kronologi Sigap Membalikkan Bendera dalam Hitungan Detik
Detik-detik yang menegangkan itu terjadi di hadapan seluruh peserta upacara. Alih-alih menimbulkan kepanikan, para anggota Paskibraka justru menunjukkan sikap tenang dan solutif. Tanpa ada komando yang terdengar keras, mereka dengan sigap dan penuh khidmat membalikkan bendera ke posisi yang benar. Prosesi pengibaran pun dapat dilanjutkan tanpa jeda yang berarti, seolah insiden kecil tersebut adalah bagian dari rangkaian yang telah direncanakan.
Wali Kota Eri Cahyadi Langsung Beri Apresiasi di Tempat
Respons positif justru datang dari pimpinan upacara. Usai upacara berlangsung, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara langsung mendatangi para anggota Paskibraka untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Eri memuji ketenangan dan kekompakan yang ditunjukkan para remaja tersebut dalam menangani situasi yang berpotensi memalukan itu.
“Di Situlah Kekuatan Paskibra yang Sebenarnya”
“Ketika kita melihat pasukan Paskibra kita, ada kekeliruan, tapi begitu tenangnya mereka. Begitu mereka diberikan support oleh teman-temannya, tidak ada kekeliruan ketika itu. Mereka bisa langsung maju untuk mengubah itu,” kata Eri Cahyadi menirukan apa yang disampaikannya kepada para Paskibraka.
Ia menambahkan bahwa insiden tersebut justru mengungkap nilai-nilai positif yang lebih dalam. Bagi Eri, momen itu menunjukkan kekuatan mental, soliditas tim, dan semangat kekeluargaan yang kuat di antara para Paskibraka. “Di situlah kekuatan Paskibra,” tegasnya.
Insiden Kecil yang Ajarkan Pelajaran Besar tentang Profesionalisme
Kejadian di Balai Kota Surabaya tersebut menjadi contoh nyata dan pembelajaran berharga bagi banyak pihak. Peristiwa ini membuktikan bahwa dalam situasi apa pun, termasuk ketika melakukan kesalahan, sikap tenang dan profesional adalah kunci untuk mengatasinya. Kemampuan untuk berpikir jernih di bawah tekanan, bekerjasama dengan tim, dan segera mengambil tindakan korektif tanpa drama adalah nilai-nilai yang patut diapresiasi.
Respons Netral dan Apresiatif dari Masyarakat
Respons dari masyarakat yang menyaksikan langsung maupun melalui dokumentasi yang beredar di media sosial terbilang sangat positif. Banyak warganet memuji kelugasan dan kedewasaan para anggota Paskibraka. Komentar-komentar yang muncul lebih banyak bersifat memotivasi dan mengapresiasi, dibandingkan menyudutkan. Hal ini menunjukkan pemahaman publik bahwa manusia bisa saja melakukan kesalahan, tetapi yang terpenting adalah cara menyikapi dan memperbaikinya.
Momen HUT RI ke-80 yang Berkesan dan Penuh Makna
Insiden bendera terbalik ini, meski kecil, telah menjadi bagian dari catatan sejarah peringatan HUT RI ke-80 di Kota Surabaya. Alih-alih menjadi noda, peristiwa ini justru menambah kesan dan cerita tentang semangat kebangsaan yang humanis. Nilai-nilai seperti ketenangan, profesionalisme, kekompakan, dan saling mendukung yang ditampilkan oleh para Paskibraka adalah refleksi nyata dari karakter bangsa yang sesungguhnya.
Pada akhirnya, upacara di Surabaya berjalan dengan khidmat dan sukses. Insiden kecil tersebut tidak mengurangi makna dari peringatan kemerdekaan, justru menambahnya dengan sebuah teladan tentang bagaimana menghadapi kesalahan dengan elegan dan penuh tanggung jawab.
