580 Orang Diamankan, Polda Jatim Tegaskan Kondisi Kamtibmas Kembali Kondusif

KATAMEREKA: SURABAYA, Gelombang aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Timur berakhir dengan langkah tegas aparat kepolisian. Polda Jawa Timur memastikan sebanyak 580 orang telah diamankan, dengan sebagian besar telah dipulangkan, sementara puluhan lainnya diproses hukum.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan, kericuhan tercatat terjadi di enam daerah, yakni Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, dan Sidoarjo. Dari jumlah tersebut, 89 orang ditetapkan dalam proses hukum, 12 orang masih menjalani pemeriksaan, sedangkan 479 orang telah diserahkan kembali kepada keluarga maupun melalui pendampingan LBH Surabaya.

“Seluruh yang diamankan merupakan pelaku aksi unjuk rasa anarkis, termasuk pembakaran di Gedung Grahadi dan Mapolda Jatim,” ujar Abast, Senin (1/9/2025) malam.

Polda Jatim sendiri mengamankan 66 orang, sembilan di antaranya diproses hukum. Polrestabes Surabaya menangani jumlah terbesar, yakni 288 orang, dengan 22 orang kini berstatus proses hukum. Mereka disebut terlibat dalam perusakan pos polisi, pembakaran Polsek Tegalsari, serta kericuhan di sekitar Gedung Grahadi.

Tak hanya fasilitas kepolisian, aksi perusakan juga menyasar masjid di dalam kompleks Polsek Tegalsari yang dijarah oleh massa. “Padahal masjid tersebut merupakan sarana ibadah bagi warga sekitar,” tegas Abast.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast mengungkapkan 580 orang diamankan pasca aksi anarkis

Sementara itu, Polres Kediri Kota mengamankan 20 orang, tujuh di antaranya diproses hukum. Polres Malang Kota mencatat 61 orang diamankan, dengan 13 orang masuk proses hukum. Sedangkan Polres Kediri menangkap 124 orang, 23 di antaranya sudah masuk ranah hukum.

Kasus serupa juga tercatat di Kabupaten Malang dengan 13 orang langsung diproses hukum usai melakukan perusakan di empat titik, termasuk Pos Lantas Kebonagung dan Polsek Pakisaji. Polresta Sidoarjo turut mengamankan delapan orang dari kericuhan di Pos Waru.

Meski sempat memanas, situasi di Jawa Timur kini dinyatakan kembali terkendali. Polda Jatim menggelar patroli gabungan skala besar bersama TNI sejak 31 Agustus 2025, khususnya di wilayah Kota Surabaya, untuk memastikan keamanan masyarakat.

“Patroli ini untuk memberikan rasa aman, terutama di malam hari. Hasil pemantauan menunjukkan tidak ada potensi gangguan menonjol,” kata Abast.

Ia menambahkan, jajaran kepolisian akan terus menjaga stabilitas Kamtibmas di seluruh wilayah Jawa Timur. “Kami berkomitmen memelihara situasi agar tetap aman, tertib, dan terkendali,” ujarnya.

Dengan langkah penegakan hukum dan patroli pengamanan ini, kepolisian berharap masyarakat kembali dapat beraktivitas dengan tenang, sementara proses hukum terhadap pelaku anarkis berjalan sesuai aturan.

Berita terkait

Di Balik Palu dan Paku, KPK Temukan Senjata Api di Kantor Kontraktor Proyek Monumen Reog

Aksi Pencurian Kabel PJU Makin Gila, Surabaya Luncurkan Program Bonus untuk Pelapor

Surabaya Buka Posko Peduli Bencana, Gerak Cepat Bantu Korban Banjir dan Longsor di Sumatera

Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda, menampilkan konten yang relevan, serta menganalisis lalu lintas situs. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie sesuai dengan kebijakan privasi kami. Read More