KATA MEREKA: SURABAYA, Aksi anarkis yang sempat melanda Surabaya beberapa waktu lalu meninggalkan jejak kerusakan dan kekhawatiran di tengah masyarakat. Sebagai respons cepat, Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menerjunkan ratusan personel gabungan dari TNI dan Polri untuk melakukan patroli skala besar di berbagai titik strategis. Langkah ini diambil untuk memastikan stabilitas keamanan pasca-kericuhan yang merusak fasilitas publik, termasuk Gedung Negara Grahadi dan kantor DPRD.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Dirmanto, menyatakan bahwa patroli ini akan terus dilakukan hingga situasi benar-benar kondusif. “Kami tidak akan memberikan ruang bagi kelompok manapun yang mencoba mengganggu ketertiban. Ratusan personel gabungan telah kami sebar di titik-titik vital, termasuk pusat perbelanjaan, perkantoran, dan area publik lainnya,” tegas Kombes Dirmanto. Ia juga menambahkan bahwa pihak kepolisian telah mengidentifikasi beberapa provokator dan perusuh yang bertanggung jawab atas kerusakan tersebut. “Proses hukum akan terus berjalan. Kami pastikan para pelaku akan menghadapi konsekuensi dari perbuatannya,” imbuhnya.
Di sisi lain, masyarakat Surabaya menyambut baik langkah cepat dari aparat keamanan. Bambang Susanto (45), seorang pedagang di kawasan Tunjungan, mengaku sempat khawatir saat kericuhan pecah. “Dua hari lalu, pembeli sepi sekali. Banyak yang takut keluar. Dengan adanya patroli ini, kami merasa lebih aman dan berani kembali beraktivitas normal,” ujar Bambang. Ia berharap situasi ekonomi di Surabaya bisa segera pulih sepenuhnya.
