Khofifah Pimpin Apel dan Doa Bersama di Mapolda Jatim, Teguhkan Kamtibmas Jawa Timur

KATAMEREKA: SURABAYA, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin Apel dan Doa Bersama Potensi Masyarakat Jawa Timur untuk Kamtibmas yang Kondusif di lapangan Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa pagi. Hadir mendampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, dan Dankodaeral Laksamana Muda TNI Ali Triswanto. Agenda ini dirancang sebagai konsolidasi keamanan regional sekaligus penguatan kohesi sosial setelah rentetan gangguan kamtibmas di sejumlah daerah.

Khofifah menegaskan apel dan doa bersama bukan seremoni, melainkan ikhtiar bersama untuk memastikan Jawa Timur tetap aman, damai, dan kondusif. Ia menyebut situasi berangsur pulih berkat sinergi Polri, TNI, pemerintah daerah, dan dukungan masyarakat.

“Kita memilih jalan persatuan melalui dialog dan doa,” ujar Khofifah, seraya menyampaikan belasungkawa bagi keluarga dan warga yang terdampak insiden keamanan terakhir.

Dari panggung komando, Gubernur mengumumkan langkah konkret pemerintah provinsi lewat Surat Edaran (SE) Nomor 100.3/3432/013.1/2025 tentang peningkatan upaya pencegahan gangguan keamanan, ketertiban umum, dan ketenteraman masyarakat. Melalui SE ini, bupati/wali kota diminta memperkuat koordinasi pemda–TNI–Polri, mengedepankan pencegahan di objek vital, serta menggerakkan kembali peran kepala desa/lurah, RT/RW, babinsa, dan bhabinkamtibmas. Sektor pendidikan mulai dari perguruan tinggi, sekolah hingga pesantren diimbau aktif mencegah pelibatan peserta didik dalam aktivitas melanggar hukum. Program kampung tangguh dan kampung merah putih kembali dihidupkan, sementara tokoh agama, tokoh masyarakat, dan komunitas lokal diposisikan sebagai jangkar kerukunan di tingkat akar rumput.

Di ruang media sosial, Khofifah menyerukan budaya “saring sebelum sharing” agar warga tidak mudah terseret informasi menyesatkan. Ia juga menekankan peran keluarga terutama orang tua siswa SMA/SMK untuk meningkatkan pengawasan dan mencegah keterlibatan remaja dalam aksi yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.

Apresiasi turut ia sampaikan kepada jajaran Polda Jatim, TNI, serta seluruh aparat yang menjaga stabilitas di lapangan. “Kolaborasi aparat dan masyarakat adalah fondasi Jawa Timur yang aman dan damai,” kata Khofifah, sembari mengajak publik menjadikan momentum ini titik balik pemulihan rasa aman dan kepercayaan.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto menegaskan komitmen pengamanan terpadu dan mengucapkan terima kasih atas kolaborasi lintas unsur yang menahan laju provokasi dan mencegah eskalasi. Ia mengajak masyarakat menjadi agen perdamaian di lingkungan masing-masing, menyebarkan nilai toleransi, dan merawat persaudaraan demi kamtibmas yang berkelanjutan.

Apel dan doa bersama di Mapolda Jatim ini diikuti 1.595 personel yang terbagi dalam 7 batalion dan puluhan satuan setingkat pleton, yang terdiri dari unsur TNI, Polri, pemerintah daerah, perangkat desa/kelurahan, hingga elemen masyarakat seperti senkom, satkamling, damkar, Banser, Kokam, ormas, satgas partai, perguruan pencak silat, mahasiswa, organisasi pemuda, dan kelompok lintas agama. Kehadiran lintas elemen ini menegaskan kesiapsiagaan Jawa Timur guna mencegah meluasnya gangguan, memperkuat jejaring kewaspadaan, serta memulihkan rasa aman warga melalui pendekatan keamanan regional yang bertumpu pada partisipasi sosial.

Berita terkait

Di Balik Palu dan Paku, KPK Temukan Senjata Api di Kantor Kontraktor Proyek Monumen Reog

Aksi Pencurian Kabel PJU Makin Gila, Surabaya Luncurkan Program Bonus untuk Pelapor

Surabaya Buka Posko Peduli Bencana, Gerak Cepat Bantu Korban Banjir dan Longsor di Sumatera

Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda, menampilkan konten yang relevan, serta menganalisis lalu lintas situs. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie sesuai dengan kebijakan privasi kami. Read More