Film Camp Sineas Jatim 2025, “Next Level Storytelling” yang Menyalakan Semangat Baru Perfilman Jawa Timur

KATAMEREKA – MALANG: Jika sinema adalah sebuah perjalanan, maka tiga hari Film Camp Sineas Jatim 2025 di Malang terasa seperti membuka babak baru dalam origin story perfilman Jawa Timur. Bukan sekadar workshop, kegiatan bertajuk Next Level Storytelling ini menjelma menjadi ruang ekspedisi kreatif sebagai tempat para pembuat film muda bertemu, bereksperimen, dan mengasah kemampuan bercerita dalam suasana yang penuh energi.

Sekitar 90 peserta dari berbagai daerah, Surabaya, Malang, Kediri, Probolinggo, hingga Jember Yang berkumpul di Ijen Suites Resort & Convention pada 24–26 November 2025. Mereka mengikuti rangkaian kelas intensif yang diinisiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur.

Para narasumber yang hadir pun bukan sembarang nama. Mereka adalah M. Irfan Ramli yang membedah teknik menulis naskah dengan alur bernyawa, Abraham Johansyah yang mengajak peserta memahami bahasa penyutradaraan, hingga Novin Farid Setyo Wibowo yang menguraikan cara berpikir strategis seorang produser. Materi mereka padat, aplikatif, dan “super asyik”, istilah yang langsung mencuat dari para peserta.

M. Irfan Ramli saat memberikan materi Penulisan Naskah pada peserta Film Camp Sineas Jawa Timur 2025

Namun suasana nyaman itu tidak dibiarkan bertahan lama. Memasuki hari ketiga, peserta dibagi ke dalam 15 tim dan diberi tantangan membuat film pendek dengan latar kawasan heritage Kajoetangan, ikon kota Malang yang sarat tekstur visual, mulai dari bangunan kolonial, lorong-lorong tua, hingga atmosfer urban yang sinematik.

Tugas ini membawa peserta pada pengalaman location scouting yang sesungguhnya, sehingga mereka bisa menimbang gelap-terang, menangkap noise kota, menyerap ritme kota yang semuanya menjadi bahan cerita yang hidup.

Peserta Camp Sineas Jatim 2025 saat produksi film pendek di kawasan Kajoetangan – kota Malang

Dalam sambutan pembukaan, Kepala Disbudpar Jatim Evy Afianasari, S.T., M.M. yang diwakili Kabid Pemasaran dan Kelembagaan Parekraf Ali Afandi, S.Pd., M.T., menegaskan bahwa subsektor film merupakan bidang yang terus diperkuat pemerintah provinsi sebagai bagian dari pengembangan 17 subsektor ekonomi kreatif.

“Film adalah media efektif untuk mengenalkan Jawa Timur secara lebih luas. Karena itu, peningkatan kapasitas SDM perfilman menjadi penting,” ujar Ali di hadapan peserta.

Ia menjelaskan bahwa film bukan semata hiburan, melainkan kekuatan untuk mempromosikan wisata dan memperkuat identitas budaya. Cerita yang autentik, visual khas Jawa Timur, serta cara pandang kreatif sineas muda menjadi modal yang ingin terus ditumbuhkan.

Ali Afandi, S.Pd., M.T- Kabid Pemasaran dan Kelembagaan Parekraf saat memberi sambutan

Ali juga mengakui bahwa ekosistem film Jawa Timur masih dalam tahap awal. Tahun sebelumnya, provinsi ini baru menggelar festival film perdananya sebagai langkah kecil namun penting.

“Seperti pepatah Tiongkok, seribu langkah dimulai dari satu langkah. Tahun lalu kami memulai, dan tahun ini kami kembali melangkah,” katanya.

Saat ini, pihaknya juga tengah berkoordinasi agar Gubernur Jawa Timur dapat hadir dalam acara puncak pada 3 Desember sebagai simbol dukungan moral dan politik. Tak lupa ia menyampaikan apresiasi kepada para narasumber, peserta, serta anggota DPRD Jawa Timur yang mendukung program pendalaman kapasitas sineas ini.

“Kami mungkin belum sebesar Jakarta, tetapi kami terus berusaha menyediakan ruang, kesempatan, dan dukungan bagi komunitas kreatif. Yang penting adalah terus melangkah,” tegas Ali.

Peserta Film Camp Sineas Jatim 2025

Film Camp ini akhirnya membentuk dirinya bukan hanya sebagai sesi belajar, melainkan sebagai laboratorium ide. Kayutangan, dengan romansa kota tuanya, berubah menjadi “set dunia nyata” tempat para peserta meracik visual, dialog, hingga struktur cerita.

Harapannya, karya-karya yang lahir dari camp ini tidak berhenti sebagai film pendek saja, melainkan menjadi jejak awal lahirnya generasi baru sineas Jawa Timur yang bukan sekadar bisa bercerita, tetapi mampu membawa Jawa Timur menjadi semesta cerita dalam ekosistem perfilman nasional.

Film Camp Sineas Jatim 2025 ditutup dengan optimisme bahwa industri film Jawa Timur memang belum berada di puncak, namun kini tengah berjalan di jalur yang tepat, dengan langkah kecil, kolaborasi besar, dan cerita-cerita yang siap dibawa ke level selanjutnya.

Berita terkait

Review : Guillermo del Toro’s Cabinet of Curiosities (2022)

Ngopi – FILM CAMP SINEAS JATIM (Kelompok 1)

WES, APIK! – FILM CAMP SINEAS JATIM (Kelompok 2)

Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda, menampilkan konten yang relevan, serta menganalisis lalu lintas situs. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie sesuai dengan kebijakan privasi kami. Read More