KATA MEREKA: SURABAYA, Di tengah riuh rendahnya Kota Pahlawan yang tak pernah tidur, muncul sebuah tren baru yang mengubah kebiasaan nongkrong anak muda. Bukan lagi sekadar tempat untuk minum kopi, kafe-kafe di Surabaya kini berlomba-lomba menawarkan pengalaman unik melalui konsep interior dan suasana yang berbeda. Mereka menjadi oasis bagi mereka yang mencari ketenangan di tengah hiruk pikuk kota.
Salah satu yang paling menarik perhatian adalah kafe-kafe bertema alam yang seakan membawa pengunjung masuk ke dalam hutan mini yang sejuk. Inspirasi konsep ini seringkali datang dari destinasi ikonik seperti Hutan Bambu Keputih, yang berlokasi di Jl. Raya Marina Asri, Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Meskipun Hutan Bambu adalah tempat wisata publik, suasananya yang rindang dan menenangkan menjadi cetak biru bagi banyak kafe untuk menciptakan ruang serupa.
“Kafe dengan konsep alam ini jadi pilihan karena suasananya adem dan bikin betah. Nggak cuma buat ngopi, tapi juga bisa refreshing dan cari inspirasi. Rasanya seperti melarikan diri sebentar dari tugas-tugas kuliah dan bisingnya kota,” kata Bella (24), seorang mahasiswa desain yang sering menghabiskan waktu di kafe-kafe bertema unik. Ia menambahkan bahwa konsep seperti ini sangat cocok untuk melepaskan penat setelah beraktivitas seharian, bahkan membantunya lebih fokus dalam mengerjakan desain-desain kreatifnya.
Fenomena ini juga didorong oleh kehadiran kafe-kafe dengan desain yang sangat “instagramable” dan nyaman. Salah satu kafe yang sedang naik daun dan menjadi perbincangan adalah Doux Butter, yang beralamat di Jl. Raya Mulyosari No. 119, Kalisari, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. Kafe ini dikenal dengan dekorasi interior yang minimalis namun hangat, dengan sentuhan warna-warna cerah yang sangat menarik untuk difoto.
“Kami ingin menghadirkan nuansa yang instagramable dan nyaman, di mana setiap sudut bisa jadi spot foto. Kami juga ingin memberikan pengalaman berbeda, bukan sekadar tempat minum kopi,” jelas Lina, salah satu pemilik kafe. Menurutnya, kafe saat ini harus lebih dari sekadar tempat jualan, melainkan ruang ketiga bagi pelanggan untuk berkumpul, bekerja, atau sekadar melepaskan diri sejenak dari rutinitas.
Untuk soal harga, pengalaman unik ini sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Harga makanan dan minuman di tempat-tempat seperti ini biasanya berkisar antara Rp 25.000 hingga Rp 50.000. Angka ini terbilang terjangkau, mengingat apa yang ditawarkan bukan hanya produk, melainkan suasana dan kenyamanan yang sulit didapatkan di tempat lain.
Tren kafe unik ini menunjukkan pergeseran perilaku konsumen yang kini lebih mengutamakan pengalaman dibandingkan sekadar produk. Mereka mencari tempat yang tidak hanya menjual makanan dan minuman, tetapi juga menawarkan nilai tambah yang otentik dan memuaskan. Kafe-kafe ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup anak muda Surabaya, sebagai tempat untuk berekspresi, berinteraksi, dan menemukan inspirasi.