KATAMEREKA: SURABAYA, Pecel Pincuk Madiun, hidangan nasi dan sayuran rebus yang disiram bumbu kacang kental dengan penyajian tradisional menggunakan pincuk (wadah dari daun pisang), kini menjadi trending karena mengusung konsep ramah lingkungan (go-green).
Para pedagang di sentra Pecel Madiun kembali menggalakkan penggunaan daun pisang sebagai pengganti kertas minyak atau styrofoam. Selain lebih ramah lingkungan, daun pisang dipercaya menambah aroma khas yang menggugah selera pada bumbu pecel.
Suryadi (65), seorang petani kacang sekaligus pemasok utama bumbu pecel di Madiun, memberikan penekanan pada kualitas bahan baku. “Bumbu pecel yang enak itu bukan hanya soal kacang yang digoreng, tapi kualitas daun jeruk, kencur, dan terutama asam Jawanya. Kami bekerja sama dengan petani lokal untuk menyediakan kacang tanah organik yang minim pestisida,” ujar Suryadi. “Gerakan go-green ini didukung oleh rasa otentik yang hanya didapatkan dari pincuk daun pisang. Ini warisan leluhur yang harus dipertahankan,” tambahnya.
Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan citra kuliner Madiun tetapi juga mendukung keberlanjutan pertanian lokal.