KATA MEREKA: SURABAYA, Kabar gembira datang dari dunia kuliner Indonesia. Bubur Ayam, hidangan sarapan yang merakyat, baru-baru ini meraih pengakuan global dengan dinobatkan sebagai Porridge (bubur) Terlezat di Dunia versi TasteAtlas, mengungguli hidangan serupa dari berbagai negara. Pengakuan ini tidak hanya menaikkan gengsi kuliner nasional, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjajakan makanan ini.
Peningkatan permintaan dan perhatian media massa domestik maupun internasional membuat para pedagang bubur ayam kewalahan namun bersyukur. Lonjakan ini terasa terutama di kota-kota besar yang memiliki sentra kuliner.
Agus Santoso (48), seorang penjual Bubur Ayam di kawasan Bandung Timur yang telah berjualan selama lebih dari 20 tahun, mengaku dagangannya kini ludes lebih cepat dari biasanya. “Sejak ramai diberitakan, pembeli makin banyak, terutama anak muda. Mereka bilang penasaran karena bubur ayam kita diakui dunia. Biasanya jam 10 pagi masih ada, sekarang jam 8 sudah hampir habis,” ujar Agus Santoso sambil melayani antrean panjang, Minggu (23/11).
Lebih lanjut, menurut Dr. Rahmawati Suryani, S.E., M.M., seorang Pakar Ekonomi Kreatif dari Universitas Budi Luhur, momentum ini harus dimanfaatkan secara maksimal. “Penghargaan dari TasteAtlas adalah validasi kualitas. Pemerintah dan pelaku industri harus mendorong digitalisasi dan inovasi para UMKM kuliner ini. Dengan ekosistem digital yang kuat, Bubur Ayam bisa ‘naik kelas’, tidak hanya di pasar lokal tapi juga internasional, membantu pertumbuhan bisnis di Yogyakarta, Bandung, dan kota-kota lain yang menjadi spot kuliner,” jelas Dr. Rahmawati dalam sebuah seminar daring (20/11).
