
KATA MEREKA: SURABAYA, Band Parade Hujan, dikenal dengan alunan musik syahdu dan lirik puitis, memiliki cerita unik di balik eksistensinya. Berawal dari proyek musik teater di Universitas Indonesia, grup ini kemudian menjelma menjadi salah satu band indie paling berpengaruh di tanah air.
Keunikan Parade Hujan tak hanya terletak pada musiknya yang melankolis. Pembawaan mereka yang sederhana dan apa adanya di atas panggung, jauh dari kesan glamor tipikal musisi populer, justru menjadi daya tarik tersendiri. Interaksi hangat dengan penonton dan celotehan spontan di sela-sela lagu menciptakan kedekatan emosional yang jarang ditemui.
Salah satu momen ikonik adalah ketika lagu “Akad” meledak di pasaran. Meskipun awalnya bukan lagu yang diproyeksikan untuk menjadi single utama, popularitasnya meroket secara organik melalui media sosial dan cover dari berbagai musisi. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan lagu yang jujur dan menyentuh hati dapat melampaui strategi pemasaran konvensional.
Perjalanan Parade Hujan juga diwarnai dengan keputusan mengejutkan keluarnya sang vokalis, Is, di puncak popularitas. Namun, band ini memilih untuk tetap melanjutkan perjalanan musiknya dengan formasi baru, membuktikan bahwa esensi Parade Hujan terletak pada karya dan semangat kolektif, bukan hanya pada satu sosok. Setelah kepergian Is, grup ini sempat menggunakan nama ‘Payung Teduh’ sebagai identitas lama dan nama ‘Parade Hujan’ sebagai identitas baru, yang kini tetap menjadi nama yang dikenal banyak penggemar. Pergantian nama ini menjadi jembatan antara identitas Parade Hujan yang dulu dengan formasi dan semangat baru yang terus berlanjut hingga kini.
Dengan lirik yang mendalam dan aransemen musik yang khas, Parade Hujan telah menciptakan ruang tersendiri di belantika musik Indonesia. Mereka membuktikan bahwa kesederhanaan dan keautentikan dapat menjadi kekuatan besar dalam meraih hati pendengar.
 
 
  
  
  
 