KATA MEREKA: SURABAYA, Pergeseran tren gaya hidup di Surabaya terlihat jelas dari menjamurnya tempat-tempat baru yang tidak hanya sekadar kedai kopi, tetapi juga berfungsi sebagai ruang kreatif multifungsi. Konsep ini menggabungkan kafe, galeri seni, dan co-working space dalam satu atap, menciptakan ekosistem yang mendukung produktivitas dan interaksi sosial. Fenomena ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi para profesional muda, pekerja lepas (freelancer), dan mahasiswa.
Dahulu, mencari tempat untuk bekerja atau belajar di luar rumah hanya terbatas pada perpustakaan atau kedai kopi biasa. Kini, banyak tempat yang sengaja dirancang dengan interior minimalis dan fasilitas lengkap, seperti Wi-Fi berkecepatan tinggi, colokan listrik di setiap meja, dan area diskusi yang nyaman. Hal ini membuat mereka tidak hanya cocok untuk nongkrong, tetapi juga ideal untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas.
Salah satu contoh yang populer adalah sebuah kafe di daerah Gubeng yang kini sering dijadikan sebagai tempat pameran seni karya seniman lokal.
“Kami ingin memberikan wadah bagi para seniman muda untuk memamerkan karya mereka tanpa harus menyewa galeri mahal. Pengunjung kafe bisa menikmati kopi sambil melihat-lihat lukisan. Ini menciptakan interaksi yang organik,” ujar Rani, manajer kafe tersebut.
Selain itu, tren ini juga didorong oleh munculnya komunitas-komunitas yang semakin aktif. Banyak dari tempat-tempat multifungsi ini yang rutin mengadakan workshop, seminar, atau kelas kreatif seperti melukis, membuat kerajinan, hingga belajar fotografi. “Saya sering datang ke kafe ini karena mereka sering mengadakan workshop fotografi. Selain bisa belajar, saya juga bertemu dengan orang-orang baru yang punya hobi sama,” kata Fajar, seorang mahasiswa yang juga fotografer lepas.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa Surabaya bukan lagi hanya kota bisnis, tetapi juga kota yang ramah bagi para pelaku industri kreatif. Ruang-ruang multifungsi ini bukan hanya tempat untuk menghabiskan waktu, tetapi juga menjadi simpul penting yang menghubungkan berbagai ide, bakat, dan komunitas, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di kota ini.