KATA MEREKA: SURABAYA, Tren fashion di Indonesia, khususnya di kalangan Generasi Z, kini bergerak ke arah ekspresi diri yang lebih autentik dan personal. Gaya busana street style dan aesthetic tidak hanya menjadi cara berpakaian, melainkan juga cerminan dari identitas dan preferensi unik individu. Berbeda dengan tren yang seragam, kedua gaya ini mendorong padu padan yang berani, memadukan kenyamanan dan unsur seni.
Warna-warna cerah seperti lilac, sage green, dan peach kini menjadi pilihan utama. Tren oversized shirt atau kemeja kebesaran dipadukan dengan celana cargo atau rok midi menjadi look yang sering terlihat di berbagai ruang publik, dari pusat perbelanjaan hingga kafe-kafe aesthetic. “Anak muda sekarang lebih berani bereksperimen. Mereka tidak lagi takut dianggap ‘aneh’. Sebaliknya, mereka bangga menunjukkan siapa diri mereka melalui pakaian,” ungkap Karina Setiawan, seorang pengamat fashion dan pendiri komunitas #OOTDLocal.
Menurut Karina, pergeseran ini didorong oleh media sosial seperti Instagram dan TikTok, yang menjadi etalase utama bagi para influencer untuk menampilkan gaya mereka.
“Platform-platform ini menghilangkan batasan geografis dan membuka pintu bagi inspirasi dari seluruh dunia. Gaya Korean streetwear dan Japanese aesthetic dengan mudah diserap dan diadaptasi ke dalam konteks lokal,” tambahnya.
Karina juga menekankan bahwa tren ini tidak hanya tentang membeli pakaian baru, tetapi juga tentang kreativitas dalam memadupadankan koleksi yang sudah ada.