KATAMEREKA: SURABAYA, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukkan taringnya dalam membongkar dugaan korupsi dana hibah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tahun anggaran 2021-2022. Kemarin, Senin (16/6/2025), satu bidang tanah dan bangunan senilai Rp3 miliar resmi disita. Kabarnya, aset ini diduga kuat berasal dari duit haram hasil “main mata” dalam pengelolaan dana hibah kelompok masyarakat (pokmas).
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengonfirmasi penyitaan tersebut. “Pada Senin (16/6), penyidik melakukan penyitaan terhadap satu bidang tanah dan bangunan senilai Rp3 miliar yang diduga sumber dananya berasal dari hasil tindak pidana korupsi pengurusan dana hibah pokmas,” jelas Budi.
Gak cuma itu, dua anggota DPRD juga dipanggil untuk dimintai keterangan, yaitu M. H. Rofiq dari DPRD Provinsi Jawa Timur dan Basori dari DPRD Kabupaten Nganjuk. Sepertinya, KPK tak main-main dalam menelisik siapa saja yang ikut ‘pesta’ dana hibah ini.
Flashback dikit ya, Ingat kasus suap ketok palu RAPBD Jatim beberapa waktu lalu? Atau kasus suap yang menyeret nama mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak? Kasus dana hibah ini agaknya menjadi benang kusut yang terus diurai KPK. Sebelumnya, pada 12 Juli 2024, KPK sudah bikin geger dengan menetapkan 21 orang tersangka dalam kasus yang sama. Fantastis, Dari puluhan tersangka itu, empat di antaranya adalah penerima suap, dan 17 lainnya pemberi suap.
Lebih detailnya, dari empat penerima suap, tiga orang adalah penyelenggara negara (pejabat publik) dan satu sisanya adalah staf dari penyelenggara negara. Sementara itu, 17 pemberi suap didominasi oleh pihak swasta (sebanyak 15 orang) dan dua lainnya juga merupakan penyelenggara negara. Ini menunjukkan bahwa praktik kotor ini melibatkan berbagai kalangan, dari pengusaha hingga pejabat. KPK seolah ingin mengirim pesan keras bahwa siapapun yang terlibat, bakal kena.
KPK tampaknya tak akan berhenti sampai di sini. Dengan penyitaan aset senilai miliaran rupiah ini, aroma skandal korupsi dana hibah Jatim makin kuat tercium. Siapa lagi yang akan menyusul? Kita tunggu saja kelanjutan cerita panas dari KPK.