Kata Mereka – Sepakbola. Olahraga yang memiliki basis besar suporter, penikmat dari segala usia, hingga memiliki tempat tersendiri di ranah hiburan dunia. Tak terkecuali sepakbola tanah air. Selalu memiliki cerita dan kabar mengejutkan, yang nyatanya sukses membuat euforia publik tanah air naik turun.
Kita semua tentu mengingat bagaimana perjalanan sepakbola Indonesia di level Asia. Lalu bagaimana kisah gembira dan sedih di divisi utama hingga level pembinaan. Federasi sepakbola Indonesia pun tak kalah dalam urusan menebar sensasi, mulai dari keretakan internal, keputusan yang simpang siur, hingga rumor – rumor lain yang dianggap tak ‘membantu’ perkembangan Tim Nasional itu sendiri.
Naturalisasi jadi cerita dalam babak baru sepakbola tanah air. Klub – klub dengan segudang bintang asing mereka, dan merembet kedalam tim nasional, yang semakin membuat publik bertanya – tanya, bagaimana sebetulnya kebijakan dibuat.
Asa muncul saat Sin Tae Yong mengarsiteki timnas, peluang menjadi tim yang diperhitungkan di Asia terbuka lebar. Namun apa daya, campur tangan internal federasi kita, membuat performa timnas menurun, hingga berujung digantikannya Sin Tae Yong dengan Patrick Kluivert.
Indonesia rasa Belanda, jadi jilid baru. Bukan membaik, timnas justru makin kehilangan taji dan peluang. Bukan pemain asing yang ber KTP Belanda Indonesia yang membuat timnas merosot, namun kabarnya Patrick setengah hati melatih timnas tanah air.
Kini babak baru segera hadir, deretan nama – nama pelatih muncul di permukaan, dan sekali lagi publik diberikan komik yang akan membuat mata dan telinga terus diajak memahami. Usai dipecatnya mantan pemain timnas Belanda era 1990 Patrick Kluivert, beberapa nama pelatih diisukan menjadi juru taktik terbaru timnas Indonesia berikutnya. Selain nama Timur Kapadze, adapula nama Jesus Casas, Louis van Gaal, Frank De Boer, Bojan Hodak, Akira Nishino hingga mantan pelatih timnas Indonesia senior dan U-23, Shin Tae-yong. Namun, hingga saat ini belum ada titik jelas siapakah dari nama-nama tersebut yang akan direkrut oleh PSSI menjadi pelatih kepala.
Lalu, bagaimana pendapatmu?