top of page

21 Tahun Suramadu, Perlu Perawatan Intensif Agar Tidak Ambruk


21 tahun merupakan usia yang cukup panjang bagi sebuah jembatan, Jembatan Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan yang menghubungkan antara Surabaya di Pulau Jawa dengan Bangkalan di Pulau Madura tersebut mulai dibangun pada tahun 2003 dan diresmikan pada 2009. Artinya, Jembatan Suramadu saat ini telah memasuki usia 21 tahun sejak pertama dibangun, atau 15 tahun sejak resmi dioperasikan.


Dr Ir Mudji Irmawan pakar konstruksi ITS menyampaikan sejumlah peringatan terkait aspek kerusakan yang mungkin bisa terjadi pada Jembatan Suramadu.


Menurut Mudji jembatan yang dibangun dengan menelan anggaran lebih dari 4,5 triliun tersebut, perlu perhatian di sisi balok-baloknya.

"Dampak paling krusial dan yang paling penting diperhatikan adalah pada balok. Balok ini kalau mengalami kerusakan bisa menyebabkan ambruk salah satu bentangnya. Apabila ada kerusakan sedikit pun bisa menyebabkan elemen strukturnya melemah," ujar Mudji.


Lebih lanjut Mudji menjelaskan apabila ada retakan pada jembatan juga akan berdampak sangat fatal. Karena itu Mudji mengingatkan pihak pengelola perlu memperhatikan dan melakukan pemeriksaan secara rutin.


"Kemudian kalau ada korosi pada beton bertulang, maka tentu akan dengan cepat kemampuan elemen struktur, balok, atau kolom bisa mengalami kerusakan. Satu saja elemen balok rusak bisa menyebabkan jembatan tidak bisa beroperasi. Biaya pemeliharaannya pun cukup besar," jelas Mudji.


Namun Mudji yakin bahwa Kementerian PUPR sebagai pihak pengelola, telah memiliki upaya tersendiri dalam pemeliharaan Jembatan Suramadu agar bisa bertahan. Sehingga apabila ditemukan kerusakan akan segera dilakukan penanganan teknis sehingga tidak menyebabkan resiko yang fatal. (Red)






0 tampilan0 komentar

Postingan Terkait

Lihat Semua

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page