KATA MEREKA: SURABAYA, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda memberikan peringatan bahwa Jawa Timur berisiko mengalami cuaca ekstrem yang bisa berujung pada bencana hidrometeorologi antara tanggal 31 Oktober hingga 08 November 2024.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi seiring dengan masuknya musim hujan di wilayah tersebut. “Suhu permukaan laut yang hangat di perairan Jawa Timur berkontribusi pada peningkatan uap air di atmosfer, yang bisa memicu cuaca buruk,” terang Taufiq.
Taufiq juga mengungkapkan bahwa tingginya kelembaban udara dari lapisan bawah hingga menengah mendukung pembentukan awan-awan hujan yang besar. Selain itu, adanya pertemuan massa udara dan gangguan gelombang atmosfer Rossby juga berperan dalam pembentukan awan hujan di Jawa Timur.
Dia mengingatkan masyarakat dan instansi terkait untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat, petir, dan angin kencang dalam seminggu ke depan.
Daerah yang memiliki topografi curam, seperti pegunungan atau tebing, sebaiknya lebih berhati-hati terhadap potensi dampak dari cuaca ekstrem. Ini termasuk risiko banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan yang licin, pohon yang bisa tumbang, serta berkurangnya jarak pandang. Hal ini penting untuk diperhatikan agar keselamatan masyarakat tetap terjaga.
Menyikapi kondisi cuaca ekstrem yang sedang terjadi, Dinas Kehutanan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo Jawa Timur memutuskan untuk menutup sementara jalur pendakian di Gunung Arjuno-Welirang. Jalur yang ditutup meliputi Lawang, Sumber Brantas, Tretes, dan Tambaksari. Keputusan ini diambil sebagai langkah pencegahan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Penutupan jalur pendakian ini merupakan respons terhadap fenomena cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda wilayah Jawa Timur dalam waktu dekat. Dengan langkah ini, diharapkan para pendaki dan pengunjung dapat lebih aman dan terhindar dari risiko yang mungkin terjadi akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.
Comments