KATA MEREKA: SURABAYA, Sejarah ibarat sebuah puzzle. Tersusun dari berbagai fakta yang diungkapkan saksi sejarah, dokumen, dan berbagai macam objek lainnya. Itulah yang juga disadari banyak komunitas pegiat sejarah di Surabaya.
Sadar tidak bisa mengungkap sebuah sejarah sendirian, berbagai komunitas memutuskan untuk saling bertemu. Silaturahmi dan berinteraksi. Bertukar pikiran dan ilmu yang kemudian secara kebetulan menemukan pecahan-pecahan puzzle sejarah yang dibutuhkan.
"Dengan pertemuan, meski hanya ngopi-ngopi dan berdiskusi ringan, tidak jarang ada informasi sejarah yang kami dibutuhkan ternyata dimiliki komunitas lainnya," jelas Ketua Komunitas Begandring Soerabaia Achmad Zaki Yamani.
Zaki menuturkan, Begandring Soerabaia menemukan pecahan puzzle sejarah itu saat berkumpul dengan kawan-kawan dari Komunitas Sepanjang Heritage. Saat berdiskusi dan ngopi-ngopi ringan, ditemukan fakta bahwa Inggris gagal menyerang daerah Kedurus dan sekitarnya karena pasukan AKR Teknik dan warga sekitar meledakkan Jembatan Sepanjang pada 29 November. "Kadang, dari diskusi itu, orang-orang yang ngopi di sekitar kami justru punya saksi sejarahnya. Entah mbahnya atau tetangganya," lanjutnya.
Jadi, menurut Zaki, bertemu dengan komunitas sejarah lainnya adalah aktivitas cukup penting bagi pengungkapan sejarah. Lewat diskusi juga, terkadang rekrutmen anggota baru pun terjadi.
"Pernah ada anak-anak muda yang awalnya nge-game di warkop tempat kami berdiskusi, mereka tertarik mendengar kisah sejarah. Akhirnya gabung ke komunitas dan malah tidak nge-game lagi," kenangnya.
Banyak potongan sejarah yang ditemukan Begandring Soerabaia dari diskusi ringan dengan komunitas sejarah lainnya. Salah satunya soal pertempuran Surabaya di sekitar Kedurus dan sekitarnya.
Pria asli Surabaya itu sempat terharu ketika ada orang tua dari anak-anak nge-game itu mendatangi tempat Begandring Soerabaia dan komunitas sejarah lain yang menggelar diskusi. Orang tua tersebut berterima kasih berkat komunitas sejarah, sang anak punya kegiatan yang bermanfaat.
Hal senada disampaikan TP Wijoyo. Perwakilan dari komunitas sejarah bernama Sobo Punden itu mengaku bertemu dan bersilaturahmi bersama komunitas lain sangat penting untuk menambah informasi dan ilmu sejarah. Tidak hanya dengan komunitas "sefrekuensi", dia yang banyak menggali informasi soal era klasik dan kolonial justru suka ketika bertemu komunitas sejarah dengan genre berbeda. "Tidak hanya di Surabaya, bertemu komunitas sejarah kota lain juga penting. Karena kadang dari kota-kota lain ini, susunan sejarah bisa ditemukan," bebernya.
Dosen sejarah Universitas Negeri Surabaya Rojil Nugroho Bayu Aji menuturkan, komunitas sejarah yang saling menggelar diskusi dan bertukar pikiran memang penting bagi perkembangan sejarah. Sebab, dengan kegiatan seperti itu, sejarah dari konteks teoretis bisa disebarluaskan dengan cara yang sederhana.
"Jadi, masyarakat bisa menikmatinya, bahkan akhirnya tertarik dari mereka yang berdiskusi ini. Sebab, penyampaiannya lebih menarik dan sederhana dibandingkan harus membuka buku penuh teori," ungkap Rojil
コメント