KATA MEREKA: JAKARTA, Setelah berhasil mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-0, peringkat FIFA Timnas Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan, naik lima posisi dari 130 menjadi 125 menurut ranking terbaru FIFA yang dirilis pada Kamis (28/11).
Kemenangan yang diraih di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, dalam laga penting putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berlangsung pada Selasa (19/11/2024).
Dalam pembaruan peringkat tersebut, Indonesia kini berada di atas Malaysia yang berada di posisi 132, Filipina di 149, dan beberapa negara lainnya, meskipun masih tertinggal dari Thailand dan Vietnam yang masing-masing berada di urutan 97 dan 116. Ini adalah pencapaian tertinggi Timnas Indonesia selama dilatih oleh Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong, yang telah hampir lima tahun menjabat sebagai pelatih, pertama kali diperkenalkan oleh Ketua Umum PSSI saat itu, Mochamad Iriawan, di Stadion Pakansari, Bogor, pada 28 Desember 2019.
Dengan reputasi sebagai mantan pelatih Timnas Korea Selatan yang sukses membawa timnya ke Piala Dunia 2018, STY datang dengan harapan besar. Di bawah kepemimpinannya, Korea Selatan juga berhasil mengalahkan juara Piala Dunia 2014, Jerman, dengan skor 2-0, menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan untuk membawa tim meraih prestasi.
Sejak bergabung dengan Timnas Indonesia, STY telah membawa perubahan yang luar biasa, dengan total kenaikan 48 peringkat sejak 2019.
Di bawah asuhan STY, Pasukan Garuda telah mencetak berbagai rekor, termasuk lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang berhasil mencapai tahap ini.
Selain itu, mereka juga melaju ke semifinal Piala Asia U-23 dan mencatatkan kemenangan bersejarah melawan Arab Saudi di GBK pada November 2024, serta berhasil lolos ke Piala Asia secara beruntun pada 2023 dan 2027 mendatang.
Dalam sejarah sepak bola, Indonesia pernah mencapai puncak prestasi di ranking FIFA dengan menempati posisi 76 dari total 208 negara.
Momen bersejarah ini terjadi pada 16 Oktober 1998, saat Timnas Indonesia diperkuat oleh para pemain seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, dan Hendro Kartiko.
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran pelatih yang handal, kompetisi yang ketat, serta pengembangan pemain muda yang terencana.
Faktor penting lainnya yang mendukung pencapaian ini adalah penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama yang melahirkan Liga Indonesia. Langkah ini memberikan wadah yang lebih baik bagi para pemain untuk berkompetisi dan mengasah kemampuan mereka.
Selain itu, kehadiran pemain asing juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas permainan, sehingga pemain lokal dapat berkembang lebih pesat.
Dengan tren positif yang ditunjukkan oleh pelatih STY bersama Timnas Indonesia, harapan untuk kembali menembus 100 besar dunia di ranking FIFA pada tahun 2024 semakin menguat.
Semangat dan kerja keras yang ditunjukkan oleh para pemain serta dukungan dari seluruh elemen sepak bola Indonesia menjadi kunci untuk meraih impian tersebut. Kini, semua mata tertuju pada masa depan yang cerah bagi sepak bola Tanah Air.
Comments