top of page

Gerakan Pemuda Surabaya Lestarikan Budaya

Diperbarui: 8 Jan

KATA MEREKA: SUARABAYA, Sejak terbentuk pada pertengahan 2022, Komunitas Pemuda Pecinta Budaya di Surabaya aktif mengajak masyarakat untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan Indonesia. Komunitas ini lahir dari inisiatif Mochammad Raflie Handono bersama teman-temannya, yang terinspirasi dari obrolan di tongkrongan dan dorongan orang tua yang juga pegiat seni.


"Komunitas ini awalnya terbentuk dari pertemanan biasa, tetapi kecintaan terhadap seni dan budaya menggerakkan kami untuk mewadahi penikmat seni di Surabaya," ujar Raflie, yang juga berprofesi sebagai desainer interior.


Meski disibukkan dengan pekerjaan utama, Raflie tetap menyempatkan waktu untuk menghadiri berbagai acara budaya bersama 20 anggota komunitas, seperti pagelaran seni tradisional di Gedung Kesenian Cak Durasim dan Balai Pemuda Surabaya.



Komunitas ini rutin mengadakan diskusi mingguan tentang perkembangan seni budaya di berbagai daerah, serta kegiatan menonton bersama pentas seni tradisional seperti wayang dan ludruk. Meski tantangan besar adalah minimnya minat anak muda terhadap seni tradisional, Raflie dan komunitasnya terus berupaya mengajak lebih banyak orang untuk bergabung.


“Mencintai seni dan budaya tidak harus menjadi seniman. Dengan menjadi penikmat, kita turut mendukung keberlangsungan seniman dan tradisi kesenian tradisional,” tegas Raflie.


Raflie berharap ada dukungan nyata dari pemerintah, seperti memfasilitasi seniman untuk berkarya dan memperbanyak agenda seni budaya bagi masyarakat. "Kami berharap aksi nyata dari berbagai pihak, bukan hanya slogan, tetapi juga langkah konkret untuk melestarikan budaya," tutupnya.

0 tampilan

Postingan Terkait

Lihat Semua

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page