KATA MEREKA: SURABAYA, Dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Pangan Provinsi Jawa Timur 2025 di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Selasa, (7/1), yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, sejumlah target ambisius telah ditetapkan untuk tahun 2025. Salah satu keputusan penting yang dihasilkan adalah komitmen untuk tidak mengimpor beras, gula konsumsi, jagung untuk pakan ternak, maupun garam konsumsi di tahun 2025.
Dalam Rakornas tersebut juga disepakati bahwa produksi petani akan dibeli pemerintah dengan harga yang layak. “Ini adalah langkah bersejarah. Berapapun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah,” tegas Zulkifli Hasan.
Dalam.kesempatan yang sama, Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono melaporkan bahwa produksi padi di provinsi ini telah mencapai 17,56% dari kebutuhan nasional.
“Capaian padi Jatim pada tahun 2024 sebesar 9,23 juta ton, setara dengan 5,31 juta ton beras. Kontribusi ini setara dengan 17,56% dari kebutuhan nasional, mengukuhkan Jatim sebagai lumbung pangan nasional,” jelas Adhy Karyono.
Tidak hanya padi, produksi jagung, daging, susu, telur, dan ikan di Jawa Timur juga melimpah. Bahkan, produksi perikanan budidaya di Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan hasil tangkapan.
Pemerintah desa juga didorong untuk mengalokasikan minimal 20% dana desa untuk program ketahanan pangan.
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Budi Santoso, mengapresiasi stabilitas harga barang kebutuhan pokok di Jawa Timur hingga awal Januari 2025.Harga beras, daging sapi, daging ayam ras, minyak goreng, dan tepung terigu relatif stabil. Namun, kenaikan harga terjadi pada komoditas cabai, telur ayam, dan bawang merah.
Tentunya kenaikan itu jadi sorotan. Menurut Budi Santoso, meski masih di batas Harga Acuan (HA), Mendag menyampaikan kewaspadaannya.“Meski kenaikan ini masih dalam batas HA, kita tetap perlu waspada karena Jawa Timur merupakan sentra produksi sekaligus pemasok untuk provinsi lain, khususnya Indonesia bagian timur,” tuturnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan Jawa Timur dapat terus menjadi penyumbang utama pangan bagi Indonesia dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Comments