KATA MEREKA: JAKARTA, PT. Bukalapak, salah satu platform e-commerce terkemuka di Indonesia, mengumumkan bahwa mulai tahun 2025, mereka akan menghentikan penjualan barang-barang fisik seperti pakaian, sepatu, dan makanan. Perusahaan ini akan beralih fokus pada penjualan produk digital, termasuk pulsa dan token listrik. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tantangan yang dihadapi dalam industri e-commerce yang semakin kompetitif.
Persaingan yang ketat dengan pemain besar lainnya seperti Shopee dan TikTok Shop telah memberikan tekanan signifikan pada Bukalapak. Selain itu, harga saham Bukalapak di pasar modal terus mengalami penurunan sejak mereka meluncurkan penawaran umum saham perdana (IPO).
Sejak melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2021 tersebut, dan menjadi salah satu IPO terbesar di Indonesia, Bukalapak menghadapi tekanan besar dari pesaing-pesaingnya yang semakin agresif, seperti Shopee, TikTok, dan Lazada milik Alibaba Group.Dengan peningkatan penetrasi pemain internasional di pasar ini, Bukalapak pun kesulitan mempertahankan pangsa pasar yang sebelumnya dikuasainya.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu melakukan perubahan strategis untuk tetap relevan dan berkelanjutan di pasar yang dinamis ini.
Pada penutupan perdagangan Rabu 8 Januari 2025, harga saham BUKA parkir di level 117, turun 5 poin atau 4,10% dari sehari sebelumnya. Selama setahun terakhir, harga saham BUKA telah berkurang 85 poin atau 42,08%.
Sejauh ini belum ada penjelasan di BEI terkait saham BUKA.
Keputusan untuk beralih ke produk digital menandakan transformasi besar bagi Bukalapak, yang sebelumnya dikenal sebagai platform untuk berbagai barang fisik.
Manajemen BUKA menegaskan perusahaan tetap beroperasi meski ada penutupan layanan. Head of Media and Communications Bukalapak Dimas Bayu mengatakan, layanan marketplace Bukalapak masih tetap beroperasi seperti biasa. "Ke depannya kami hanya berfokus pada layanan produk virtual di platform marketplace kami guna memperkuat posisi di ekosistem produk virtual dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna di industri digital," ungkap Dimas.
Selain itu, menurut Dimas, Bukalapak juga sedang fokus pada pertumbuhan perusahaan dan entitas anak perusahaan untuk terus tumbuh lebih baik.
Kini, pelanggan yang terbiasa berbelanja barang-barang fisik di Bukalapak kini harus mencari alternatif lain. Meskipun demikian, Bukalapak berharap bahwa dengan fokus pada produk digital, mereka dapat memperbaiki kinerja dan menciptakan peluang pertumbuhan di masa depan.
Comments