top of page

Kasus KDRT dan Kekerasan Pada Anak Di Kota Batu Kian Mengkhawatirkan

KATA MEREKA: KOTA BATU, Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di kota Batu menunjukkan tren yang semakin mengkhawatirkan. Data yang diperoleh dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) kota Batu menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam jumlah insiden kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak.


Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, DP3AP2KB Kota Batu, Amida Yusiana, menjelaskan bahwa hingga bulan Desember, melalui data simpony di P2TP2A (Pusat Layanan Terpadu Perlindungan Perempuan Dan Anak) terdapat 30 kasus baik melalui mediasi atau jalur hukum


“Meskipun banyak kasus yang dilaporkan, namun tidak semua dapat ditindaklanjuti secara hukum,sering kami lakukan dialogis dan kami mediasi beberapa kasus, namun bila sudah parah dan membahayakan korban ,keluarga melaporkan ke Polres untuk ditindaklanjuti secara hukum,” papar Amida saat ditemui, Rabu, 11 Desember 2024 di ruang kerjanya.

Pendampingan yang dilakukan oleh P2TP2A milik DP3AP2KB Kota Batu mengungkapkan bahwa beberapa pelaku kekerasan seksual, adalah ayah tiri dan orang-orang terdekat anak-anak tetangga atau teman bermain, dengan banyak diantaranya berasal dari keluarga muda yang berada dalam kondisi ekonomi yang kurang mampu.


“Tapi dengan banyaknya laporan kasus yang masuk, kami justru senang, karena masyarakat sekarang sudah sadar bahwa korban kekerasan yang terjadi dalam keluarga atau rumah tangga atau Sekolah bukan hal yang tabu untuk mencari pertolongan kepada kami, artinya usaha kami dengan terus melakukan sosialisasi dan edukasi secara masif berhasil,” terang Amida.


Lebih lanjut Amida menyampaikan, sosialisasi dan edukasi terkait kekerasan yang dilakukan dan Pusat Pembelajaran Keluarga atau Puspaga bukan hanya sebatas formalitas saja namun all out hingga ke ruang lingkup RT-RT di Kota Batu.


“Upaya ini guna memenuhi hak anak serta komitmen Pemkot Batu menjadi Kota yang Layak Anak melalui pengasuhan berbasis hak anak,” jelas Amida.



1 tampilan

Postingan Terkait

Lihat Semua

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page