Kata Mereka: SIDOARJO, Urap-urap biasanya dibuat dari berbagai jenis sayuran rebus seperti cambah, kacang, kubis serta taburan kelapa bumbu. Namun di Sidoarjo, urap-urap dibuat dari bahan lumut.
Di Kota Delta, urap-urap lumut hanya bisa dinikmati di Pasar Jumat Legi, Dusun Ketawang, Desa Jogosatru, Kecamatan Sukodono.
Muteni (56), salah satu penjual urap-urap lumut mengatakan, menu ini merupakan menu warisan turun temurun. Ia mengaku mendapatkan resep urap-urap lumut dari sang Ibu. “Ya, saya sudah dikenalkan urap-urap ini sejak saya sekolah,” tuturnya.
Muteni menjelaskan, lumut yang dijadikan urap-urap merupakan tumbuhan yang biasa berada di sungai, dibersihkan lalu direbus dalam waktu tertentu.
“Setelah matang, penyajiannya ya seperti urap-urap pada umumnya yang dicampur dengan cambah, irisan daun kubis serta parutan kelapa bumbu,” jelasnya.
Setiap Jumat Legi, Muteni mampu menjual ratusan porsi urap-urap lumut. “Satu bungkus saya jual lima ribu rupiah,” imbuh Muteni.
Salah satu penikmat urap-urap, Mita Devianti mengatakan, sangat menikmati menu ini. “Rasanya sangat khas. Lembut, kenyal. Makanan ini tidak saya temui di kota saya Madiun,” ucapnya.
Selain urap-urap lumut, di pasar yang hanya buka setiap hari Jumat, pasaran Legi ini juga dijual aneka panganan jadul seperti tiwul, cenil, ongol-ongol dan beraneka panganan jadul lainnya.
Comments