Kata Mereka: Surabaya-Parpol Krisis kader kah ?, hal itu yang terlihat dalam peta politik Jawa Timur. Dengan kian banyaknya calon tunggal yang melawan kotak kosong dalam kontestasi pemilihan kepala daerah, hal serupa juga nampak di dalam Gedung parlemen DPRD Provinsi Jawa Timur.
Dari lima partai politik (parpol) , hanya satu yakni Golkar yang telah mengajukan nama Blegur Prijanggono dalam daftar pimpinan DPRD Jawa Timur definitif.
Sedangkan empat parpol lainnya yakni PKB, PDIP, Gerindra dan Demokrat hingga saat ini belum mengusulkan daftar nama untuk pimpinan DPRD Jatim. Padahal, batas akhir atau deadline usulan sudah lewat, yaitu pada 10 September 2024.
Seperti diketahui bersama, Jika unsur pimpinan belum dibentuk, secara otomatis pembentukan dan pengesahan tim penyusunan Tata Tertib (Tatib) DPRD Provinsi Jatim dan alat kelengkapan DPRD (AKD) juga akan molor dari jadwal. Ada kekhawatiran hal tersebut akan mengganggu jadwal pengesahan APBD Provinsi Jatim 2025 yang dijadwalkan pada 10 November 2024.
Koordinator Parliament Watch Jatim, Umar Sholahuddin menilai ada faktor politis terkait belum terbentuknya pimpinan DPRD Jatim definitif tersebut.
“Pertanyaanya, apa susahnya memilih kader terbaik untuk posisi pimpinan DPRD Jatim? Padahal, banyak kader terbaik di internal partainya. Saya lebih menduga karena faktor internal parpol, dan sangat politis. Ada tarik menarik kepentingan antarkader di internal partai. Ini karena posisi pimpinan dewan sangat strategis,” kata Umar.
Lebih lanjut Umar yang juga Wakil Dekan FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) ini mengatakan, bahwa pembentukan alat kelengkapan dewan sebenarnya bisa diselesaikan dengan relatif cepat, jika para pimpinan parpol sudah sejak dini mempersiapkan SDM terbaiknya untuk mengisi berbagai alat kelengkapan dewan. (Red)
Комментарии