top of page

Puskesmas Kota Batu Ajak Mahasiswa Universitas Negeri Malang Gelar Sosialisasi Cyberbullying Pada Siswa SMP

KATA MEREKA: KOTA BATU, Puskesmas Kota Batu berupaya meningkatkan kesadaran dan mengurangi kasus bullying dengan menggandeng mahasiswa dari Universitas Negeri Malang (UM) untuk melakukan sosialisasi mengenai cyberbullying kepada siswa-siswi SMP Negeri 1 Kota Batu, pada Selasa, 17 Desember 2024.


Menurut Sayekti Pribadiningtyas, SPsi, MPd, psikolog klinis dari puskesmas kota Batu menyatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang bahaya cyberbullying, dampak psikologis yang ditimbulkannya, serta langkah-langkah pencegahan dan penanganannya.


“Dengan mengusung metode psikoedukasi dan Focus Group Discussion (FGD) sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada siswa didik terkait bahaya bullying bagi kesehatan mental,” papar Nining sapaan akrabnya.


Dalam kesempatan yang sama, menurut Ali Arfi salah satu pemateri dari UMM memberikan penjelasan secara interaktif sehingga materi mudah dipahami. Suasana kegiatan berlangsung dinamis dan kondusif, ditandai dengan keaktifan siswa dalam sesi tanya jawab dan diskusi.

“Banyak siswa yang menunjukkan rasa ingin tahu tinggi dengan mengajukan pertanyaan kritis terkait fenomena cyberbullying, baik dari sisi pelaku, korban, maupun cara menghadapinya,” terang Ali.


Lebih lanjut Ali mengungkapkan, kegiatan kolaborasi antara Puskesmas Kota Batu dan mahasiswa magang ini diharapkan mampu menciptakan kesadaran sejak dini di kalangan remaja mengenai bahaya penggunaan media digital yang tidak bertanggung jawab.


“Melalui kegiatan ini, kami ingin siswa tidak hanya memahami apa itu cyberbullying, tetapi juga memiliki keterampilan untuk mencegah dan mengatasi perundungan siber dengan bijak,” ujar Ali.


Dian Salah satu siswa peserta sosialisasi mengaku merasa lebih paham setelah mengikuti kegiatan ini. "Awalnya saya hanya tahu cyberbullying sekadar ejekan di media sosial, tapi ternyata dampaknya bisa berat bagi mental korban. Sekarang saya juga tahu bagaimana cara membantu teman yang menjadi korban," ujar Dian siswa kelas VIII.


Meski kegiatan ini berjalan lancar, Ali mengakui bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini menghadapi tantangan dalam penyampaian materi, seperti keterbatasan waktu yang membuat sesi praktik dan simulasi penanganan tidak dapat dilakukan secara maksimal.


Dengan kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat lebih peka dan bijak dalam menggunakan teknologi digital serta berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan bebas dari perundungan siber.


Kerja sama antara Puskesmas Kota Batu dan mahasiswa Universitas Negeri Malang ini menjadi salah satu wujud nyata kontribusi pendidikan dan kesehatan dalam membangun kesadaran generasi muda terhadap bahaya perundungan.

10 tampilan

コメント

5つ星のうち0と評価されています。
まだ評価がありません

評価を追加
bottom of page