top of page

RASA Gresik: Jembatan Impian Penyanda

Diperbarui: 5 hari yang lalu

KATA MEREKA: GRESIK, Harapan baru bagi penyandang tuli mulai tumbuh melalui komunitas RASA Gresik (Rumah Sahabat Bahasa Isyarat). Komunitas ini menjadi ruang bagi mereka untuk berbagi, belajar bahasa isyarat, dan mengembangkan potensi.


Didirikan pada awal 2025, RASA Gresik diinisiasi oleh Biellah Kamaliyah 'Aisyi (22), seorang mahasiswa akhir jurusan Psikologi UIN SATU Tulungagung. Berbekal pengalaman di Komunitas Tuli Tulungagung, Billah—sapaan akrabnya—berinisiatif mendirikan komunitas ini untuk membuka akses pendidikan dan keterampilan bagi penyandang tuli, khususnya di bidang pekerjaan.


"Saya ingin memberikan ruang bagi mereka untuk berkembang, terutama dalam dunia kerja, karena akses mereka sering kali sangat terbatas," ujar Billah, Kamis (9/1/2025).


Sebagai langkah awal, RASA Gresik telah mengadakan dua pertemuan, yaitu pada 29 Desember 2024 dan 5 Januari 2025. Dalam pertemuan tersebut, lima penyandang tuli, sebagian besar



berusia muda, belajar bahasa isyarat dan berbagi cerita. Billah juga berencana membuka kelas bahasa isyarat gratis untuk masyarakat umum, terinspirasi dari komunitas serupa di Surabaya dan Malang.


"Harapannya, masyarakat mau belajar bahasa isyarat agar lebih terbuka dan membantu penyandang tuli mendapat akses setara," tambahnya.


Rusdi (28), seorang anggota komunitas asal Kedanyang yang kini bekerja sebagai office boy di Polres Gresik, mengaku RASA Gresik memberikan harapan baru. Ia memiliki impian bekerja di bidang olahraga seperti gym dan futsal, tetapi keterbatasan akses menjadi kendala utama.


"Saya suka olahraga dan ingin bekerja di bidang itu, tapi peluangnya sulit. Semoga kehadiran komunitas ini membantu kami meraih impian," ujarnya.


RASA Gresik tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga rumah bagi impian dan potensi besar penyandang tuli untuk berkembang.

0 tampilan

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page