KATA MEREKA: Lumajang, Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pada Jumat (3/1) pagi, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini erupsi dengan menyemburkan kolom abu vulkanik setinggi 700 meter di atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Liswanto, mengatakan bahwa erupsi terjadi pada pukul 07.03 WIB. "Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara," ujarnya. Sebelum erupsi pagi ini, Semeru telah mengalami beberapa kali erupsi sejak Rabu (1/1). Hal ini menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang cukup signifikan.
Menanggapi peningkatan aktivitas vulkanik ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius tertentu dari puncak gunung. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.
Selain itu, masyarakat juga harus menjaga jarak minimal 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi ancaman awan panas dan aliran lahar. "Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas," tegas Liswanto.
Imbauan Kepada Masyarakat diantaranya:
Hindari area berbahaya: Jangan melakukan aktivitas di zona bahaya yang telah ditetapkan.
Gunakan masker: Abu vulkanik dapat mengganggu pernapasan, sehingga penggunaan masker sangat dianjurkan.
Siapkan tas darurat: Bersiaplah untuk evakuasi jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
Ikuti informasi terkini: Terus pantau informasi dari sumber-sumber terpercaya.
Erupsi Gunung Semeru menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Masyarakat yang tinggal di sekitar gunung berapi harus selalu siap menghadapi potensi bahaya dan mengikuti arahan dari pemerintah dan pihak terkait.
コメント