top of page

Siapa Dalang Pembuatan Uang Palsu Di UIN Alauddin Makassar

KATA MEREKA: Makassar, Terungkapnya pabrik uang palsu di Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin di Makassar, Sulawesi Selatan, mengejutkan dunia pendidikan. Institusi yang seharusnya mencetak generasi intelektual ternyata disinyalir menjadi lokasi kegiatan ilegal. Kejadian ini menjadi viral dan memicu perbincangan di media sosial, mengindikasikan bahwa masalah ini tak bisa dipandang sebelah mata.


Lokasi pabrik uang palsu itu ditemukan di area Perpustakaan Syekh Yusuf di UIN Alauddin, yang berada di Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romang Polong. Petugas keamanan telah menyita berbagai barang bukti yang digunakan dalam proses pencetakan uang palsu, dan menariknya ada indikasi keterlibatan pegawai kampus dalam kasus ini.


Dalam perkembangannya, Polisi telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka dalam kasus peredaran uang palsu yang terjadi di UIN Alauddin Makassar. Di antara tersangka tersebut, terdapat nama Andi Ibrahim yang menjabat sebagai Kepala Perpustakaan. Dalam penyelidikan ini, aparat kepolisian juga berhasil menyita sebuah mesin cetak yang diduga digunakan untuk memproduksi uang palsu.


Kapolres Gowa, AKBP Rheonald T. Simanjuntak, mengungkapkan bahwa barang bukti yang diamankan tidak hanya mesin cetak, tetapi juga alat potong yang diduga berkaitan dengan proses pencetakan uang palsu. Ia menekankan pentingnya keterlibatan ahli untuk menjelaskan fungsi dan keaslian dari alat-alat tersebut. "Kami masih menunggu penjelasan dari ahli, sehingga kami belum bisa memberikan rilis lengkap mengenai kasus ini," ujarnya.

"Biarlah ahli menjelaskan, saat ini kita masih pertanyakan sama ahli terkait mesin cetak tersebut. Makanya saya belum mau menyampaikan rilis yang selengkapnya karena kita mau tau itu mesin apa, alat bukti ini apa-apa saja. Jadi ahli nanti yang menjelaskan, kalau kami kepolisian mengumpulkan alat bukti," katanya.


Dalam penggeledahan di gedung perpustakaan UIN Alauddin, penyidik menemukan uang tunai senilai Rp 446 juta yang diduga merupakan uang palsu. "Kami menemukan total Rp 446.700.000 dalam pecahan Rp 100 ribu di salah satu lokasi di kampus," tambah Rheonald, menegaskan bahwa penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengungkap jaringan di balik peredaran uang palsu ini.

Disisi lain, Ashabul Kahfi Anggota DPR RI, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Polres Gowa atas keberhasilan mereka dalam mengungkap operasi pabrik uang palsu yang diduga berlokasi di sekitar Kampus UIN Makassar. Dia menilai penindakan ini sebagai langkah signifikan dalam memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap upaya penegakan hukum di Indonesia.


Dalam keterangannya, Ashabul Kahfi mengingatkan pentingnya menjaga reputasi institusi pendidikan agar tidak tercemar oleh kasus-kasus kriminal. “Saya mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas siapa saja yang terlibat dan memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan peraturan yang ada. Situasi ini harus segera ditangani agar tidak menimbulkan spekulasi yang merugikan," tutur Kahfi.


Sebagai alumni IAIN Alauddin, Ashabul Kahfi menilai kasus ini sangat merugikan citra kampus dan dunia pendidikan secara keseluruhan. Dia berharap agar pihak kepolisian bisa bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengungkap fakta di balik kasus ini dan mencegah timbulnya kasus serupa di masa mendatang.


Penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat menciptakan suasana yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat terlebih di dalam lingkup dunia pendidikan.


0 tampilan

Postingan Terkait

Lihat Semua

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page