Kata Febri 6/10
Nonton ini gara-gara liat cuplikan di reels yang ternyata memang bagus untuk dilihat di reels saja. Film J-horor dari sutradara legendaris Hideo Nakata, yang dikenal luas melalui karya fenomenalnya seperti Ringu (1998). Diadaptasi dari novel horor karya Karma Shimizu, film ini menghadirkan pengalaman J-Horror yang menggabungkan elemen folklor Jepang, drama keluarga, dan teror supernatural. Memanfaatkan konsep mitologi Jepang yang segar, berbeda dari hantu-hantu klasik seperti Sadako dalam Ringu.
Film ini kuat dalam mengeksplorasi emosi manusia, terutama kesedihan dan rasa bersalah. Haruto yang merindukan ibunya dan Naoto yang bergulat dengan duka serta masa lalu (termasuk isu perselingkuhan yang disinggung sekilas) memberikan lapisan emosional yang membuat peduli pada karakternya, meski pengembangan karakternya terkadang terasa kurang mendalam.
Meski begitu, alur ceritanya terkadang terasa prediktabel dan berpindah-pindah antara linimasa Naoto dan Hiroko, yang membuat narasi terasa sedikit berantakan. Selain itu, pengembangan karakter, terutama untuk Haruto dan Miyuki, kurang mendalam, sehingga penonton mungkin sulit merasakan keterikatan emosional yang kuat. Ritme film juga terasa tidak merata di beberapa bagian, dengan beberapa adegan yang terasa lambat tanpa menambah ketegangan
Sinopsis :
Keluarga Ihara yang tampak harmonis: Naoto Ihara (Daiki Shigeoka), istrinya Miyuki (Uika First Summer), dan putra mereka, Haruto (Minato Shougaki). Mereka tinggal di sebuah rumah yang berlokasi di dekat kuburan, sebuah detail yang menjadi kunci cerita. Film ini dibuka dengan suasana ringan, di mana Naoto dan Haruto bercanda tentang ekor kadal yang bisa tumbuh kembali. Naoto, dengan nada bercanda, mengajarkan Haruto mantra “Eloim Essaim” dan mengatakan bahwa mengubur ekor kadal sambil melantunkan mantra itu bisa menghidupkan kadal baru. Haruto, dengan polosnya, mempercayai lelucon ayahnya dan mencobanya di halaman rumah.Namun, keharmonisan keluarga ini hancur ketika Miyuki tewas dalam kecelakaan mobil yang tragis. Haruto, yang sangat terpukul, mengubur jari kelingking ibunya di halaman belakang sambil melantunkan mantra yang sama, berharap ibunya bisa hidup kembali. Apa yang awalnya hanya lelucon anak-anak ternyata membangkitkan kekuatan jahat yang tak terkendali. Hiroko Kurasawa (Kanna Hashimoto), seorang sutradara video dan mantan rekan Naoto, datang mengunjungi keluarga ini dan tanpa sengaja terseret ke dalam pusaran teror supernatural yang dipicu oleh mantra Haruto